Suara.com - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan akan mengupayakan pertumbuhan ekonomi pada 2015 lebih baik dibanding 2014. Saat itu pertumbuhan ekonomi 2014 hanya tumbuh sekitar 5 persen.
"Kami harus mengupayakan yang terbaik. Pemerintah berupaya agar 2015 lebih baik dari (pertumbuhan) 2014 yang hanya (tercatat) lima persen," katanya dalam rapat kerja pembahasan asumsi makro RAPBN 2016 dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin (22/6/2015).
Menkeu mengakui sulit mencapai angka pertumbuhan ekonomi sesuai proyeksi dalam APBN-P 2015 sebesar 5,7 persen. Sebab ada berbagai tekanan internal dan eksternal yang mengganggu kinerja perekonomian nasional.
Hal itu sudah terlihat dari angka pencapaian pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2015 yang hanya tercatat 4,71 persen. Serta perkiraan proyeksi angka pertumbuhan ekonomi triwulan II yang tidak jauh dari kisaran 5 persen.
Untuk mengatasi persoalan itu, pemerintah akan mempercepat realisasi belanja modal yang bisa memberikan kontribusi pada sektor investasi. Serta memperbaiki daya beli masyarakat dan menjaga inflasi agar konsumsi rumah tangga meningkat.
Sebelumnya, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2015 berada pada kisaran 5,0 persen-5,4 persen yang didukung oleh percepatan realisasi belanja pemerintah pada proyek-proyek infrastruktur serta perbaikan iklim investasi.
Pada triwulan II, perekonomian diperkirakan masih tumbuh terbatas seperti triwulan I. Karena kinerja ekspor diproyeksikan masih tertekan akibat pengaruh kondisi ekonomi global serta harga komoditas yang masih rendah.
Hal tersebut juga terlihat dari sektor investasi yang masih lesu akibat lemahnya impor barang modal serta perkembangan realisasi infrastruktur yang masih lambat dan belum secepat perkiraan semula.
Kondisi diprediksi akan membaik pada triwulan III dan IV, karena adanya kontribusi dari peningkatan konsumsi dan investasi pemerintah serta rutinnya penyaluran kredit perbankan, sehingga pertumbuhan ekonomi bisa mulai berkinerja positif. (Antara)
Berita Terkait
-
Penyebab Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat Tipis di Kuartal III 2025
-
Kadin Bakal Kawal Target Ambisius Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Prabowo
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,04 Persen, Menko Airlangga: Jauh Lebih Baik!
-
Ramalan Menkeu Purbaya Jitu, Ekonomi Kuartal III 2025 Melambat Hanya 5,04 Persen
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Apa Itu Metode Pengelolaan Uang 50-30-20? Pahami agar Keuangan Tetap Sehat
-
Butuh Dana Mendesak? Ini Panduan Lengkap Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian
-
BI Sebut Redenominasi Butuh Persiapan Lama
-
BI: Waspadai Inflasi Akhir Tahun, Harga Pangan Mulai Melonjak
-
OJK Temukan 8 Pindar Belum Memenuhi Ekuitas Minum Rp 12,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Siapkan 'Hadiah' Rp300 Miliar untuk Daerah yang Sukses Tangani Stunting
-
KPK Bidik Proyek Whoosh, Menteri ATR/BPN Beberkan Proses Pembebasan Lahan untuk Infrastruktur
-
Kemenperin: Penyeragaman Kemasan Jadi Celah Peredaran Rokok Ilegal
-
Emiten TOBA Siapkan Dana Rp 10 Triliun untuk Fokus Bisnis Energi Terbarukan
-
10 Aplikasi Beli Saham Terbaik untuk Investor Pemula, Biaya Transaksi Murah