Suara.com - Direktur Utama PT. Pelindo II RJ Lino mengatakan masalah dwelling time (bongkar muat) barang di pelabuhan yang lamban bukan semata-mata karena kesalahan di pengelola pelabuhan. Menurut dia, sumber masalah ialah pemrosesan dokumen yang lambat.
"Kenapa ya, selama ini masalah dwelling time itu selalu dikaitkan ke pelabuhan, padahal dwelling time itu soal dokumen, bukan soal bongkar muat, kan hitungannya barang itu sudah sampai sampai keluar lagi," kata Lino dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Senin (29/6/2015).
Lino menjelaskan operator pelabuhan tidak bisa mengeluarkan barang di area pelabuhan pascakontainer diturunkan dari kapal tanpa izin instansi yang ada di pelabuhan.
"Dokumen belum selesai, barang nggak bisa dibongkar," katanya.
Bahkan, ia mengatakan meski pelabuhan menambah lahan guna mempercepat proses dwelling time tak mampu menyelesaikan masalah tersebut.
"Walau mau memperluas tanah sekali pun itu enggak bisa menyelesaikan masalah. Yang jadi masalahnya itu soal dokumen yang pemrosesannya lambat sehingga berpengaruh ke bongkar muat. Kondisi pelabuhan saat ini kalau dibandingkan lima tahun lalu sudah lebih baik," katanya.
Lino mengaku Pelindo II tidak bisa melakukan untuk mempercepat proses bongkar muat lantaran proses pengurusan dokumen yang lamban di luar kewenangan pihak Pelindo II.
"Dwelling time itu isunya dokumen bukan pelabuhan. Kita enggak bisa buat apa-apa karena itu bukan ranah kita," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas