Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (1/7/2015) pagi bergerak melemah sebesar 10 poin menjadi Rp13.330 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.320 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan nilai tukar rupiah bergerak melemah terhadap dolar AS, namun masih dalam kisaran yang terbatas, itu menunjukkan efek masalah utang Yunani tidak terlalu parah terhadap negara berkembang.
"Yunani akhirnya gagal bayar terhadap surat utangnya meski sudah ada upaya negosiasi untuk mendapatkan dana talangan. Negosiasi akan kembali dilakukan setelah referendum pada 5 Juli mendatang," katanya.
Ia menambahkan pasokan dolar AS dari lelang surat utang negara valuta asing sebesar 500 juta dolar AS (sekitar Rp6,5 triliun) menjadi salah satu penahan bagi mata uang rupiah untuk tidak tertekan terlalu dalam terhadap dolar AS.
Menurut dia penguatan dolar AS saat ini didorong oleh membaiknya indeks kepercayaan konsumer Amerika Serikat dan turunnya angka inflasi zona Euro. Saat ini pelaku pasar uang juga sedang menanti rilis indeks manufaktur Cina.
Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova, mengatakan mata uang rupiah dapat kembali bergerak di area positif jika data indeks manufaktur, data inflasi bulanan dan tahunan, serta data kunjungan turis sesuai harapan pelaku pasar.
"Pelaku pasar mengharapkan sinyal positif dari fundamental ekonomi domestik saat ini. Diharapkan, upaya pemerintah selama ini dalam rangka menjaga perekonomian domestik dapat efektif sehingga meredam lonjakan inflasi," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Kemenkeu Klaim Penerimaan Pajak Membaik di November 2025, Negara Kantongi Rp 1.634 Triliun
-
BRI Peduli Siapkan Posko Tanggap Darurat di Sejumlah Titik Bencana Sumatra
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci
-
Kenaikan Harga Perak Mingguan Lampaui Emas, Jadi Primadona Baru di Akhir 2025
-
Target Mandatori Semester II-2025, ESDM Mulai Uji Coba B50 ke Alat-alat Berat
-
Ritel dan UMKM Soroti Larangan Kawasan Tanpa Rokok, Potensi Rugi Puluhan Triliun
-
Jurus Bahlil Amankan Stok BBM di Wilayah Rawan Bencana Selama Nataru
-
Modal Dedaunan, UMKM Ini Tembus Pasar Eropa dan Rusia dengan Teknik Ecoprint
-
Perubahan Komisaris Bank Mandiri Dinilai Strategis Dukung Ekspansi Bisnis
-
Harga Emas Hari Ini Naik Lagi, UBS dan Galeri24 di Pegadaian Makin Mengkilap