Suara.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (3/8/2015) dibuka melemah sebesar 24,48 poin menyusul minimnya sentimen positif dari eksternal maupun domestik. IHSG BEI dibuka melemah sebesar 24,48 poin atau 0,51 persen menjadi 4.778,04. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 6,26 poin (0,77 persen) menjadi 806,93.
"Bauran sentimen dari eksternal dan domestik mendoromg IHSG BEI kembali bergerak melemah," kata Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah di Jakarta, Senin.
Ia mengemukakan bahwa gejolak bursa Cina menjadi salah satu pemicu tekanan bagi bursa saham global, termasuk IHSG BEI. Selain itu, rata-rata laporan laba emiten domestik sepanjang semester I 2015 yang cenderung menurun menambah sentimen negatif IHSG.
Ia mengatakan bahwa pelaku pasar juga sedang khawatir terhadap fenomena El Nino yang melanda sejumlah daerah di Indonesia yang akan berdampak terhadap penurunan produksi pangan nasional. Imbas El Nino dapat menyusutkan produksi petani di beberapa daerah di Indonesia.
"Fenomena El Nino yang berkepanjangan akan mengurangi produksi sejumlah kebutuhahan pokok, hai ini dapat menjadi salah satu faktor pendukung inflasi di semester II tahun ini, disamping kekhawatiran kemungkinan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan elpiji," katanya.
Sementara itu, Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan bahwa IHSG BEI masih memiliki potensi untuk menguat menyusul pergerakan mata uang rupiah pada awal pekan ini bergerak menguat terhadap dolar AS.
"Rupiah yang menguat berpotensi menjadi penopang bagi IHSG. Di sisi lain, jika level batas bawah IHSG BEI di 4.704 poin masih bertahan maka secara teknikal, dalam jangka panjang IHSG masih berada pada pola tren naik," katanya.
Sementara bursa regional sebagian besar juga tertekan. Indeks Bursa Hang Seng melemah 273,36 poin (1,11 persen) ke level 24.362,92, indeks Nikkei turun 142,96 poin (0,69 persen) ke level 20.442,28, dan indeks Straits Times melemah 7,80 poin (0,23 persen) ke posisi 3.194,98. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Sempat ke Level Tertinggi, IHSG Terus Meroket Hingga Akhir Perdagangan Gara-gara Indeks MSCI
-
Rebalancing Indeks MSCI Bawa IHSG Terbang ke Level 8.300 Pagi Ini
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
Terkini
-
Selain Pabrik Raksasa Lotte, Prabowo Pacu 18 Proyek Hilirisasi Lain: Apa Saja Targetnya?
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
Harga Pupuk Subsidi Turun, Menko Pangan Apresiasi Pupuk Indonesia
-
Sempat ke Level Tertinggi, IHSG Terus Meroket Hingga Akhir Perdagangan Gara-gara Indeks MSCI
-
RI Kedatangan BBM Ramah Lingkungan Baru Bobibos dengan RON 98
-
Hyundai 'Kebelet' Garap Mobil Nasional Prabowo, Menperin Agus: Tunggu Dulu!
-
Pemerintah Akui Kesejahteraan Petani Dibanding Nelayan-Peternak Masih Jomplang
-
Menkeu Sebut Investasi Reksadana Bisa Bikin Cepat Kaya, Begini Panduannya untuk Pemula
-
Tantangan Sektor Pangan Kian Kompleks, Dirut PT Pupuk Indonesia: Inovasi Jadi Kunci
-
Harga Pupuk Subsidi Turun, Zulhas: Pupuk Indonesia Bisa Bangun Satu Pabrik Setiap Tahun