Suara.com - Presiden Joko Widodo mematok Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 sebesar Rp2.121,3 triliun. Sementara belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp 1.339,1 triliun.
Jokowi menyebutkan nilai belanja Kementerian/Lembaga sebesar Rp 780,4 triliun dan belanja Non-Kementerian/Lembaga sebesar Rp 558,7 triliun. Sementara alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar Rp 782,2 triliun.
"Total pendapatan negara direncanakan mencapai Rp 1.848,1 triliun yang terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.565,8 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp 280,3 triliun dan penerimaan hibah sebesar Rp 2,0 triliun," kata Jokowi dalam Pidato Penyampaian RAPBN 2016, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jumat (14/8/2015).
Sementara asumsi makro yang dicanangkan dalam RAPBN 2016, pertumbuhan ekonomi dipatok sebesar 5,5%, laju inflasi 4,7%, nilai tukar rupiah Rp 13.400 perdollar AS, suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan sebesar 5,5%, harga minyak mentah Indonesia 60 dollar AS/barrel, sertaproduksi minyak dan gas bumi mencapai 1,985 juta barel setara minyak per hari.
Di 2016, Jokowi juga menargetkan pendapatan negara sebesar Rp 1.848,1 triliun. "Ini naik 5,1 persen dari target APBNP tahun 2015," kata Jokowi.
Pidato Presiden Jokowi ini terbilang singkat dibanding pidato RAPBN sebelumnya di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Berita Terkait
-
RAPBN 2016, Jokowi Siapkan Rp313,5 Triliun untuk Infrastruktur
-
Realisasi Proyek Infrastruktur, Kunci Naiknya Penyerapan Anggaran
-
Perayaan HUT RI di Tengah Bencana, Pemerintah Diminta Bertindak
-
APBN 2016 Diharapkan Bisa Beri Ketenangan Masyarakat
-
Begini Cara Unik Pemerintah Bahas Kondisi Perekonomian
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Pembangunan Akses Tol Bitung oleh Paramount Land Capai 80 Persen
-
PNM Bersama Holding Ultra Mikro Wujudkan Akses Keuangan Merata
-
Leony, Warisan Bisa Dikecualikan dari Pajak Penghasilan Tapi BPHTB Mengintai
-
Luhut Temui Aliansi Ekonom Indonesia, Bahas 7 Tuntutan ke Pemerintah
-
Cadangan Migas Baru Ditemukan di Muara Enim
-
Bandara Supadio Mulai Layani Penerbangan Internasional
-
Kemendag Ultimatum Gold's Gym, Harus Ganti Rugi Anggota Usai Penutupan Gerai Mendadak
-
Menkeu Purbaya Resmi Guyur Dana Jumbo Rp 200 Triliun ke Perbankan
-
Pabrik Baja di Surabaya Tumbang Imbas Gempuran Produk Impor
-
Emas Antam Kembali Mahal, Harganya Rp 2.095.000 per Gram