Suara.com - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, potensi terjadinya perang mata uang (currency war) saat ini menjadi salah satu penyebab nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS.
"Rupiah jadi susah untuk menguat karena yang lain melemah," katanya saat ditemui seusai rapat paripurna DPR di Jakarta, Kamis (20/8/2015).
Bambang menjelaskan, potensi perang mata uang itu ada, setelah adanya aksi devaluasi Yuan Cina serta Dong Vietnam dan tekanan eksernal tersebut secara tidak langsung mempengaruhi kinerja rupiah.
"Yang terjadi pada hari-hari ini bukan karena isu fundamental. Tapi isu bener-bener global. Karena keseimbangan terganggu gara-gara China devaluasi Yuan," tegasnya.
Dia mengakui kondisi rupiah telah undervalued, tetapi situasinya masih terjaga karena pemerintah serta Bank Indonesia terus berupaya agar kurs tidak terlalu berfluktuasi terhadap dolar AS.
"Kita lihat kondisi fundamentalnya, tapi sekarang memang sangat undervalued dan itu harus diupayakan untuk diperkuat," katanya.
Namun, menurut dia, dengan situasi tekanan global yang makin besar, nilai tukar rupiah justru tidak boleh terlalu kuat, karena akan kontradiktif dengan kondisi yang ada.
"Kalau rupiah terlalu diperkuat dan menguat terhadap seluruh mata uang, nanti daya saing malah terganggu," jelas Menkeu.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih bergerak pada kisaran Rp13.800, setelah sebelumnya berada pada angka Rp13.400-Rp13.500, ketika Cina belum melakukan devaluasi Yuan hingga empat persen.
Kurs rupiah masih mendapatkan kesempatan untuk bergerak menguat dalam beberapa hari terakhir, karena dolar AS mengalami sedikit depresiasi akibat pelaku pasar mengantisipasi kemungkinan The Fed menyesuaikan suku bunga pada September. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
Terkini
-
Industri Keuangan Syariah Indonesia Masih Tertinggal dari Malaysia
-
Petani Hingga Buruh Lega Menkeu Purbaya Tak Naikkan Cukai Rokok
-
Emas Antam Terbang Tinggi, Harga Per Gram Sentuh Rp 2.198.000
-
Mandiri Peduli Sekolah Tingkatkan Sarana Belajar Layak bagi Siswa di Wilayah Jabodetabek
-
IHSG Menguat Senin Pagi, Tapi Diproyeksikan Anjlok
-
BCA Mobile dan Blu Error Pada Senin Pagi, Ini Aduan Resmi dan Whatsapp CS BCA
-
Asuransi Bukan Sekadar Perlindungan, Tapi Investasi Kesehatan
-
Sepekan Kemarin Asing Bawa Kabur Dananya Rp 2,71 Triliun dari RI, Gara-Gara Ketidakpastian Global
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Jamkrindo Berikan Penjaminan Kredit Rp 12,28 Triliun untuk UMKM Jabar