Suara.com - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan kondisi neraca perdagangan yang masih tercatat surplus hingga Juli 2015 karena perkembangan ekonomi global yang sedang mengalami kelesuan.
"Berarti memang globalnya lagi lesu dan impornya terpengaruh kurs," katanya di Jakarta, Selasa.
Menkeu menjelaskan ekspor nasional saat ini sedang mengalami perlemahan karena berkurangnya permintaan di negara tujuan ekspor, namun impor juga ikut mengalami penurunan karena harga dolar AS yang sedang menguat.
Namun, menurut dia, pemerintah telah membuat antisipasi terhadap kondisi tersebut, dengan mendorong konsumsi rumah tangga atau investasi untuk mendukung pencapaian realisasi angka pertumbuhan ekonomi.
"Sekarang kita tidak mengandalkan impor ekspor lagi. Kita harapkan sektor manufaktur tetap jalan dengan meningkatkan produksi dalam negeri," ujar Menkeu.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa neraca perdagangan pada Juli 2015 masih mampu mengantongi surplus sebesar 1,33 miliar dolar AS yang merupakan surplus tertinggi dalam 19 bulan terakhir.
"Surplus ini merupakan yang tertinggi sejak 19 bulan, atau surplus terbesar sejak Januari 2014," kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Adi Lumaksono, dalam jumpa pers.
Surplus neraca perdagangan pada Juli 2015 terjadi karena realisasi nilai ekspor tercatat mencapai 11,41 miliar dolar AS dan nilai impor hanya tercatat mencapai 10,07 miliar dolar AS.
Secara kumulatif, neraca perdagangan pada periode Januari-Juli 2015 telah mengantongi surplus sebesar 5,73 miliar dolar AS. Dengan nilai ekspor kumulatif 89,76 miliar dolar AS dan impor kumulatif 84,03 miliar dolar AS.
Namun, nilai ekspor Januari-Juni 2015 mengalami penurunan 12,81 persen, jika dibandingkan dengan periode sama pada 2014 yakni 102,9 miliar dolar AS. Hal yang sama juga terjadi pada impor kumulatif yang mengalami penurunan 25,18 persen, jika dibandingkan dengan periode tahun lalu yaitu 104 miliar dolar AS. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bahlil Lahadalia Ungkap Alasan DMO Batubara Naik di Balik Kebijakan Baru ESDM
-
Rasio Wirausaha RI Cuma 3,47 Persen, Jauh Ketinggalan dari Singapura dan Malaysia!
-
Apakah Deposito Harus Bayar Tiap Bulan? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman