Suara.com - Kamis (20/8/2015) kemarin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dikisaran Rp13.819 sampai Rp13.835. Nilai itu masih tergolong terlalu tinggi. Lalu berapa nilai tukar rupiah yang ideal terhadap dolar AS?
Analis perekonomian dari Universitas Gajah Mada, Tony Prasetiantono mengatakan nilai tukar rupiah di kisaran Rp13.835 masuk dalam kategori undervalued atau terpuruk. Dia itu harus diperbaiki.
Tony mengatakan nilai ideal nilai tukar sebuah mata uang terhadap mata uang lain ditentukan oleh dua faktor. Pertama kurs harus kredible atau kurs kuat dan kurs membantu daya saing terutama ekspor.
Menurut dia, kurs rupiah terlalu menguat juga tidak terlalu bagus. Sebab nilai ekspor akan kecil. Sehingga nilai tukar rupiah yang yang ideal itu terdapat di posisi overvalued dan undervalued.
"Ideal itu memenuhi 2 persaratan menurut Ekonom Kolombia, Joseph E Stiglitz. Penentuan kurs ada 2 faktor, kurs harus kredible atau kuat. Selain itu kurs juga harus membantu daya saing atau ekspor," jelas dia di Kantor Permata Bank Jakarta, Kamis (20/8/2015).
Terkit nilai tukar rupiah, menurut para ekonom, nilai tukar yang ideal adalah sekitar Rp12.500 perdolar AS. "Saat ini 13.800 sudah undervalued," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro juga mengakui jika rupiah sudah termasuk di kondisi undervalued. Namun dia mengklaim situasinya masih terjaga. Sebab pemerintah dan Bank Indonesia berupaya agar kurs tidak terlalu berfluktuasi terhadap dolar AS.
Menurut dia, dengan situasi tekanan global yang makin besar, nilai tukar rupiah justru tidak boleh terlalu kuat, karena akan kontradiktif dengan kondisi yang ada. Kurs rupiah masih mendapatkan kesempatan untuk bergerak menguat dalam beberapa hari terakhir, karena dolar AS mengalami sedikit depresiasi akibat pelaku pasar mengantisipasi kemungkinan The Fed menyesuaikan suku bunga pada September.
Sementara, asumsi makro yang dicanangkan dalam RAPBN 2016, pertumbuhan ekonomi dipatok sebesar 5,5 persen, laju inflasi 4,7 persen, nilai tukar rupiah Rp 13.400 perdollar AS, suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan sebesar 5,5 persen, harga minyak mentah Indonesia 60 dollar AS perbarrel, sertaproduksi minyak dan gas bumi mencapai 1,985 juta barel setara minyak per hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
KB Bank Bangkitkan Semangat Wirausaha Muda, Gen Z Ramaikan GenKBiz dan Star Festival Batam 2025
-
Rupiah Dibuka Keok Lawan Dolar Amerika Serikat
-
IHSG Perkasa di Awal Sesi Perdagangan, Apa Pendorongnya?
-
Emas Antam Mulai Naik Lagi, Harganya Tembus Rp 2.351.000 per Gram
-
Bos Garuda Indonesia Bicara Suntikan Dana Rp 23,67 Triliun dari Danantara
-
Waduh, Aliran Modal Asing Indonesia yang Kabur Tembus Rp 3,79 Triliun
-
Isyaratkan Aksi Korporasi, Saham BRRC Dipantau Investor
-
Askrindo Catat Laba Rp687 Miliar Setelah Pajak
-
Nilai Tambah Industri Pengolahan RI Peringkat 1 ASEAN Kalahkan Thailand
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil, per Gram Belum Tembus Rp 2,5 Juta