Suara.com - Pemerintah mulai melihat kondisi perekonomian Indonesia tidak baik. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyebutnya dengan kata "tidak rasional".
Saat ini Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok di level 4.354 perlembar saham. Selain itu nilai tukar rupiah terhadap dolar AS jatuh ke level Rp14.050.
Menurut Menkeu kondisi seperti itu tidak mencerminkan fundamental karena serangan sentimen negatif berlebihan dari global.
"Kondisi sekarang tidak rasional, yaitu mungkin karena khawatir ada perang mata uang, perang harga di minyak, devaluasi mata uang dan spekulasi AS akan menaikkan tingkat suku bunga acuannya," kata Bambang saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (21/8/2015).
Serbuan sentimen global ini, menurut Bambang, tidak hanya berdampak pada mata uang rupiah saja. Melainkan mata uang dan bursa saham di dunia. Bahkan pasar saham AS turut terkena dampaknya.
Ia mengatakan, saat ini kondisi perekonomian global yang sedng bergeojak dirasakan oleh seluruh dunia terhimpit dari permasalahan yang muncul.
"Ini berimbas ke semua, harga saham di AS saja jatuh, semua bursa saham kena karena tidak rasional. Dunia ini sedang tidak ada jalan keluar untuk bisa segera memulihkan kondisi perekonomian," katanya.
Menurut Bambang, saat ini kondisi perekonomian dunia memang sedang tidak bagus. Sehingga tidak ada jalan keluar untuk memulihkan kondisi perekonomian dengan cepat.
Dia menambahkan, pemerintah hanya bisa mencegah agar penurunan ini tidak terlalu dalam. Salah satunya dengan meningkatkan cover meeting bersama Bank Indonesia (BI), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang tergabung dalam Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) apabila timbul kekhawatiran terhadap pelemahan kurs rupiah yang semakin dalam.
"Pokoknya kalau ada kekhawatiran itu, pasti ada panggilan untuk meeting di FKSSK. Sekarang saja belum ada panggilan untuk meeting," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
Terkini
-
Waskita Karya Jual Saham Anak Usaha di Sektor Energi Senilai Rp179 Miliar
-
Industri Keuangan Syariah Indonesia Masih Tertinggal dari Malaysia
-
Petani Hingga Buruh Lega Menkeu Purbaya Tak Naikkan Cukai Rokok
-
Emas Antam Terbang Tinggi, Harga Per Gram Sentuh Rp 2.198.000
-
Mandiri Peduli Sekolah Tingkatkan Sarana Belajar Layak bagi Siswa di Wilayah Jabodetabek
-
IHSG Menguat Senin Pagi, Tapi Diproyeksikan Anjlok
-
BCA Mobile dan Blu Error Pada Senin Pagi, Ini Aduan Resmi dan Whatsapp CS BCA
-
Asuransi Bukan Sekadar Perlindungan, Tapi Investasi Kesehatan
-
Sepekan Kemarin Asing Bawa Kabur Dananya Rp 2,71 Triliun dari RI, Gara-Gara Ketidakpastian Global
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!