Suara.com - Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang, Provisi Banten mencatat ada sekitar 1.800 pekerja dipecat atau dirumahkan akibat peleahan ekonomi. Pemecatan itu dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan terakhir.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang, Abduh Surahman mengatakan banyak perusahaan yang tidak mampu membayar buruh akibat rupiah terus melemah. Sementara pengeluaran perusahaan tinggi untuk pembelian alat dan bahan produksi impor.
"Semakin tidak baiknya kondisi ekonomi membuat perusahaan mengalami kewalahan. Ditambah lagi daya beli masyarakat mengalami penurunan sehingga membuat langkah pengurangan karyawan," katanya di Tangerang, Kamis (27/8/2015).
Selain itu sebanyak 10 perusahaan garmen dan tekstil di Kota Tangerang terancam gulung tikar akibat dampak ekonomi dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Perusahaan garmen dan tekstil tersebut mengalami kendala dalam kebutuhan bahan baku impor dan telah berkonsultasi dengan Dinas Tenaga Kerja mengenai masalah keuangan tersebut.
Bahkan, jika pelemahan rupiah tersebut semakin parah maka perusahaan tidak bisa memberikan jaminan kepada para pekerja karena akan melakukan pengurangan. Sejumlah perusahaan telah mengurangi kapasitas produksi serta jam kerja pegawai sejak sebulan lalu.
"Ini dilakukan untuk mempertahankan produksi. Tetapi kalau sampai 2 bulan ke depan masih seperti ini kondisi ekonomi maka perusahaan akan melakukan pengurangan karyawan," ujarnya.
Meski demikian, untuk perusahaan yang melakukan ekspor, tidak terpengaruh dengan pelemahan rupiah. "Di sisi lain, untuk yang ekspor tidak ada masalah," katanya.
Sementara itu, untuk mengatasi pengangguran di Kota Tangerang, pihaknya akan melakukan bursa kerja dalam waktu dekat. "Kita akan optimalkan bursa kerja dalam waktu dekat ini," paparnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Naik Kelas Bersama BRI, UMKM Fashion Asal Bandung Ini Tembus Pasar Internasional
-
Apa Itu Co Living? Tren Gaya Hidup Baru Anak Muda
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!