Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu dengan Perdana Menteri Korea Selatan Hwang Kyo-ahn, pada Kamis petang (27/8/2015) di Kantor Perdana Menteri di Seoul guna mendalami potensi hubungan ekonomi bilateral, salah satunya di sektor tenaga kerja.
JK mengatakan harapannya kepada PM Hwang agar pemerintah Korsel dapat menambah kuota pekerja Indonesia untuk bekerja di "Negeri Ginseng" yang hingga saat ini berjumlah puluhan ribu orang.
"Termasuk perawat-perawat perlu segera mempertimbangkan dengan membicarakan dengan masing-masing kementeriannya," tambah JK.
JK mengatakan secara umum para tenaga kerja Indonesia yang bekerja di sejumlah negara seperti Korsel, Jepang, Hongkong dan Tiongkok memiliki kondisi kesejahteraan yang baik.
"Khususnya di Korea Selatan ini, upah minimum itu tidak dibedakan antara pekerja dalam negeri dan luar negeri. Jadi sama minimum 1.000 dolar ya dan itu dijamin secara hukum dan dijamin juga penginapan dan makannya," ujar Wapres.
Wapres mengapresiasi pekerja di luar negeri karena selain dapat belajar bekerja menjadi operator mesin berat yang dapat digunakan di Indonesia, mereka juga dapat menguasai bahasa Korea sehingga menjadi nilai tambah.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan John A Prasetio mengatakan total TKI yang bekerja di negara itu berjumlah sekitar 37.700 orang.
Dubes menjelaskan di luar jumlah itu, total WNI yang berstatus sebagai pelajar di Korsel sekitar 1.300 orang dan WNI yang menikah dengan warga negara Korsel ada sebanyak 1.000 orang.
Dubes menambahkan para TKI yang bekerja di pabrik selain mendapat upah minimum 1.000 dolar, juga mendapatkan tempat tinggal serta makan gratis.
"Mereka bisa menabung lumayan. Nah tabungan itu menurut Pak Nusron (Kepala BNP3TKI), setiap tahun yang dikirim ke Indonesia sekitar 670 juta dolar AS," ujar John.
JK melakukan kunjungan ke Seoul, Korsel selama lima hari sejak 26 Agustus 2015 untuk menjadi pembicara utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perdamaian yang diselenggarakan oleh Federasi Perdamaian Universal.
Wapres juga direncanakan melakukan pertemuan dengan para pelajar, TKI, serta WNI di Korsel di Kedutaan Besar RI di Seoul pada Sabtu (29/8). Selain itu, Wapres juga melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pelaku bisnis dan investor "Negeri Ginseng" membahas potensi investasi di Indonesia. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur
-
Siap-siap, Bank Mandiri Mau Bagikan Dividen Interim Rp 100 per Saham
-
UMKM Terdampak Banjir Sumatera Dapat Klaim Asuransi untuk Pemulihan Usaha