Suara.com - Direktur Sustainable Development Indonesia, Drajad Wibowo menyebutkan rupiah paling terburuk kedua, setelah ringgit Malaysia. Untuk itu dia menilai, pelemahan rupiah saat ini tidak bisa dihindarkan.
Drajad berharap kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk bisa segera menangani persoalan ini.
"Saya tidak akan membantah apa yang disampaikan pemerintah Indonesia, (perekonomian melemah tidak hanya terjadi di Indonesia) setuju. Tapi kita tidak bisa menghindari pelemahan rupiah. Tapi rupiah ini merupakan mata uang dengan kinerja paling buruk di kawasan Asia, terburuk setelah ringgit," kata Drajad di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (29/8/2015).
"Ringgit ada krisis politik, kita tidak ada krisis politik. Kenapa rupiah dihukum oleh pasar dengan kinerja terburuk tersebut, itu karena yang paling jelas adalah teman-teman saya di Singapura, Hongkong dan London, teman-teman saya bekerja di market, tapi bukan market Indonesia. Itu menggangap pemerintah (kita) terlena," Drajad menambahkan.
Lebih lanjut, dia bahkan menyayangkan sikap dari pemerintah yang sedikit 'meremehkan' merosotnya nilai rupiah. Terlebih ada sebagian orang yang menyatakan perekonomian kita sedang tidak ada maslalah.
"Nah ketika pelaku pasar melihat pemerintah seolah menganggap tidak ada masalah, maka mereka meyakini pemerintah tidak akan lakukan sesuatu. Jadi ini masalahnya adalah masalah kepercayaan," jelas Drajad.
Drajad menilai, para pelaku pasar sudah membaca gerak gerik dari Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. "Dia kalau sesuatu yang tidak mungkin dia menangkan, dia tidak akan buang-buang uang. Dia tahu tidak mungkin menang perang dalam menghadapi penurunan rupiah. Karena itu dia nggak mau buang-buang uang," tegas Drajad.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi
-
Kementerian ESDM: Etanol Bikin Mesin Kendaraan jadi Lebih Bagus
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
Menkeu Purbaya Mendadak Batal Dampingi Prabowo Saat Serahkan Aset Smelter Sitaan, Ada Apa?
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T
-
Bursa Kripto Global OKX Catat Aset Pengguna Tembus Rp550 Triliun
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya
-
Sidak Bank Mandiri, Menkeu Purbaya Mengaku Dimintai Uang Lagi untuk Kredit Properti dan Otomotif