Suara.com - Kasus dwelling time mulai terkuak setelah Presiden Joko Widodo marah saat inspeksi mendadak di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Waktu itu, Jokowi mendapati proses bongkar muat barang memakan waktu hingga berminggu-minggu dan proses perizinan yang berbelit sehingga menjadi pintu masuk para mafia.
Mantan Menteri Keuangan era Soeharto Fuad Bawazier mengatakan mafia yang merajalela di pelabuhan sesungguhnya adalah orang-orang yang berada dalam birokrasi. Selama ini yang jadi kambing hitam adalah eksportir dan importir, mereka kerapkali dituduh sebagai mafianya pelabuhan.
"Padahal mafia di pelabuhan itu mereka yang berdasi, berjas, baju rapi, berbintang yang ada di birokrasinya itu. Seringkali ekportir dan importir yang justru selalu dituduh jadi mafianya. Padahal mereka itu korbannya," kata Fuad dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (30/8/2015).
Fuad mengaku banyak pengusaha yang bercerita tentang praktik para mafia pelabuhan. Tapi, kata Fuad, para pengusaha tidak mau menyebutkan secara detail siapa saja mafianya.
"Para pengusaha pada ngikutin saja permainan di sana. Soalnya sudah terlalu kompak, terlalu lama dan seperti menikmati. Makanya nggak heran kalau harga-harga kita tidak kompetitif dengan negara lain, cenderung lebih mahal apalagi pelemahan ekonomi saat ini sudah menimbulkan PHK. Karena bahannya impor mahal, biaya distribusi membengkak," katanya.
Oleh sebab itu, Fuad mengimbau pemerintah bergerak cepat agar permasalahan dwelling time yang memberikan efek negatif ke segala sektor dapat segera diperbaiki.
"Semoga timnya Pak Rizal Ramli itu yang Tim Rajawali Ngepret bisa menyelesaikannya. Tapi jangan hanya sesaat sembuhnya, kalau sesaat bisa tambah bahaya. Makanya harus benar-benar tegas dan penertibannya lebih dijaga," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen