Atase Perdagangan KBRI Berlin, Lita Gustina optimis produk furnitur Indonesia bisa bersaing di pasar Eropa mengingat produk furnitur Indonesia sudah banyak yang masuk ramah lingkungan dan sudah bersertifikat.
Pasar Jerman memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan dan maraknya kasus-kasus illegal logging di tanah air pun tidak luput dari perhatian pasar Uni Eropa, termasuk terhadap produk funiture, demikian Sekretaris Dua Pensosbud KBRI Berlin Fattah Hardiwinangun kepada Antara London, Rabu (2/9/2015).
Sebanyak 29 perusahaan furnitur Indonesia mengikuti pameran internasional SPOGA-GAFA, dengan difasilitasi Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan, bekerja sama dengan Atase Perdagangan, Indonesian Trade and Promotion Centre Hamburg dan Swiss Import Promotion Programme (SIPPO) yang berlangsung di Koeln, Jerman pada 30 Agustus-1 September 2015.
Menurut Lita, perusahaan yang disertakan pada pameran ini sudah menjalani seleksi, termasuk persyaratan sudah melaksanakan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) pada produk yang akan dipamerkan. Menurut Lita, pemberlakuan SVLK ini yang membantu menurunkan grading Indonesia dari yang dulu sempat menempati urutan ke-3 di dunia dalam hal ilegal logging.
Dari pengakuan beberapa peserta pameran justru prosedur SVLK lebih rigid dan rinci apabila dibandingkan dengan sertifikasi internasional namun masih diremehkan oleh produsen di tanah air. Berdasarkan pengalaman Maria Murliantini dari Sunteak Alliance, SVLK diverifikasi hingga ke hutan, pabrik, dan pemotongan kayunya.
Ini membuktikan bahwa pemerintah serius menangani ilegal logging. Maria mengharapkan agar Pemerintah bisa lebih mensosialisasikan mengenai SVLK, termasuk ke importir dan asosiasi pengusaha di Eropa, dan juga kepada LSM seperti Green Peace.
Jerman saat ini merupakan negara tujuan ekspor produk furnitur nomor empat dengan nilai ekspor mencapai 80 juta dolar AS. Total ekspor furnitur Indonesia ke seluruh dunia pada tahun 2014 mencapai 1,79 miliar dolar AS atau meningkat dari tahun 2013 yang sebesar 1,75 miliar dolar AS. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Harbolnas 2025: Pemerintah Targetkan Transaksi Produk Lokal hingga Rp19 Triliun
-
Agar Produk Lokal Bisa Go Global, Business Coaching Halal Indo 2025 Bagikan Tips Ini
-
Buka AOE 2025, Presiden Prabowo Subianto Titip Pesan: Kepala Daerah Perjuangkan Kepentingan Rakyat
-
Bukti Daya Saing Selang dan Tali Industri Lokal Tinggi
-
Sepatu Kanky Buatan Mana? Ini 5 Rekomendasi Termurahnya di Toko Resmi
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Rupiah Kembali Menguat pada Jumat Sore
-
Rupiah Makin Ganas, Dolar AS Keok Imbas Penutupan Pemerintahan Trump?
-
Tak Hanya KPR, BTN Genjot Penyaluran KUR UMKM
-
Perkuat Stok BBM, Pertamina Dirikan Fuel Terminal di Labuan Bajo
-
Setelah Udang, Kini Cengkeh Indonesia Dihantam Radiasi Nuklir Cesium-137, Amerika Blokir Ekspor
-
Vivo dan BP Batal Beli BBM Pertamina, Kini Dipanggil ke Kantor Bahlil
-
Bukti Ketangguhan Pangan Nasional: Ekspor Pertanian Januari-Agustus 2025 Melonjak 38,25 Persen
-
Heran SPBU Swasta Batal Beli BBM Pertamina, Kementerian ESDM: Bensin Shell Juga Mengandung Etanol
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!