Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menuding pernyataan-pernyataan yang meminta dirinya untuk tidak membuat kegaduhan karena dapat membuat para investor bingung dan lari, merupakan sebuah pemikiran yang sangat kolot.
Menurutnya, jika kegaduhan dilakukan untuk mewujudkan pemerintahan bersih, memberantas korupsi dan membuat Indonesia menjadi lebih baik hal itu dianggap sebagai sesuatu yang wajar.
"Itu pikiran yang kolot sekali. Masa kegaduhan demi kebaikan yang lebih baik di tanggapi buat investor pada lari. Padahal, amerika juga seneng kok kalau dengar Indonesai bersih dari KKN dan good governancenya berjalan dengan baik,"kata Rizal saat menjadi keynote speaker Rakornas Kementerian Kelautan dan Perikanan di Grand Sahid Jakarta, Kamis (10/9/2015).
Dia pun menyindir pernyataan Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi yang berpikiran terlalu kolot.
"Salah satunya orang-orang pemerintahan jaman dulu yang masih ada sampai sekarang. Itu Sofjan Wanandi. Nggak mungkin investor kabur, malah senang kalo pemerintah Indonesia memberantas KKN," tegasnya.
Sebelumnya, Sofjan meminta kepada presiden Joko Widodo untuk menahan sikan Rizal yang selalu membuat kegaduhan. Hal ini usai Rizal memberikan usulan program listrik 35 ribu mw di pangkas menjadi 16 ribu MW. Hal ini dinilai Sofjan dapat membingungkan investor.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok