Suara.com - Penguatan nilai Rupiah berhasil mengangkat Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada Rabu (7/10/2015) IHSG dibuka naik sebesar 13,05 poin atau 0,29 persen ke posisi 4.458,83. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 3,34 poin (0,44 persen) menjadi 766,72.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada, mengatakan, IHSG melanjutkan penguatan di antaranya masih ditopang oleh nilai mata uang rupiah yang kembali terapresiasi terhadap dolar AS.
"Asumsi bahwa penguatan nilai tukar rupiah memberikan sentimen positif bagi IHSG memang cukup beralasan. Membaiknya mata uang domestik menandakan stabilitas perekonomian sehingga akhirnya akan meningkatkan kinerja emiten," katanya.
Ia menambahkan, beredarnya spekulasi akan lebih baiknya Kebijakan Ekonomi Jilid III yang lebih mengedepankan pada pembenahan kondisi makro, disertai dengan optimisme pertumbuhan ekonomi domestik pada semester II 2015 ini akan lebih baik dibanding periode sebelumnya, memicu pelaku pasar aktif melakukan aksi beli.
Selain itu, lanjut dia, laju bursa saham Asia yang juga berada di area positif menambah keyakinan pasar untuk terus melakukan aksi beli pada saham-saham di dalam negeri.
Kendati demikian, ia mengingatkan bahwa secara historis, kenaikan IHSG yang signifikan cukup rawan dengan aksi ambil untung. Aksi ambil untung dapat diredam jika sentimen positif baik dari internal maupun global masih kuat.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi menambahkan, nilai tukar rupiah yang terapresiasi itu membawa sentimen positif pada tingkat kepercayaan investor di kawasan Asia, termasuk di Indonesia.
"Mata uang rupiah menjadi salah satu yang mengalami penguatan terbesar di Asia. Hal ini tentu menambah antusias investor asing kembali melakukan 'capital in flow' ke pasar saham domestik," katanya.
Terpantau, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak menguat sebesar 256 poin menjadi Rp13.985 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp14.241 per dolar AS. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
IHSG Lanjutkan Reli Penguatan di Awal Sesi, Cek Saham yang Cuan
-
Sentimen Global Dorong IHSG Lanjut Menguat Hari Ini, Asing Net Buy Rp 1 Triliun
-
Optimisme Ekonomi RI Makin Membaik Dorong IHSG Melonjak di Akhir Perdagangan Hari Ini
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Batubara Acuan untuk Periode Pertama November!
-
Ramalan Menkeu Purbaya Jitu, Ekonomi Kuartal III 2025 Melambat Hanya 5,04 Persen
-
OJK: Generasi Muda Bisa Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan
-
Rupiah Terus Amblas Lawan Dolar Amerika
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!