Suara.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan jumlah perusahaan yang akan melaksanakan penawaran umum perdana saham atau "initial public offering" (IPO) sebanyak 35 emiten pada 2016.
"Target itu lebih tinggi dibandingkan tahun ini yang sebanyak 22 perusahaan. Target 2016 itu dilakukan berdasarkan pertimbangan sudah adanya pemulihan indikator perekonomian di tahun 2016 mendatang, sehingga meningkatkan minat dan keyakinan untuk menghimpun pendanaan dari pasar modal," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Rabu (28/10/2015).
Ia menyampaikan bahwa dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2016 yang diasumsikan BEI, indikator makro ekonomi di 2016 diantaranya pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 5,3 persen, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) di level 7,5 persen, laju inflasi di kisaran empat plus minus satu persen, serta rata-rata nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp13.900 per dolar AS.
"Pelaksanaan paket kebijakan ekonomi oleh pemerintah diperkirakan berjalan efektif di 2016 sehingga akan menjadi katalis positif pada peningkatan aktivitas perekonomian domestik yang akan diikuti oleh peningkatan keyakinan investor terhadap pasar modal," katanya.
Selain IPO, lanjut dia, BEI juga memperkirakan terdapat 51 emisi obligasi korporasi. Penetapan jumlah itu dilakukan berdasarkan asumsi bahwa nilai emisi yang dicatatkan pada 2016 adalah sebesar Rp49,960 triliun dengan rata rata nilai penerbitan per emisinya sebesar Rp960 miliar, meningkat sekitar empat persen dibandingkan target 2015.
"Diharapkan pada 2016 'yield' obligasi tetap stabil karena adanya upaya pemerintah menjaga stabilitas Surat Berharga Negara (SBN), sehingga mendorong stabilitas 'cost of fund' obligasi yang cukup menarik untuk emiten kembali menerbitkan obligasi baru atau melakukan 'refinancing' atas surat utang yang sudah jatuh tempo," kata Tito Sulistio.
Tercatat, realisasi obligasi sampai dengan 27 Oktober 2015 adalah sebanyak 41 emisi senilai Rp53,99 triliun dan terdapat 13 emisi obligasi dalam proses senilai Rp7,7 Triliun.
Dalam kesempatan itu, Tito Sulistio juga mengatakan bahwa BEI akan terus berupaya untuk memperkuat peran dari Anggota Bursa sehingga kegiatan di bidang pasar modal dapat berjalan dengan lebih optimal sehingga turut mendorong peningkatan jumlah investor.
"BEI telah menyiapkan serangkaian program seperti kampanye 'Yuk! Nabung Saham', pembukaan rekening saham bagi karyawan emiten, penyebaran informasi mengenai pasar modal dan aktivitas bursa efek yang lebih efisien melalui TV Bursa," ucapnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Purbaya Sebut Dana Badan Rehabilitasi Bencana Bersumber dari APBN
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra
-
Penggunaan Keuangan Digital Meningkat, Volume Transaksi QRIS Tembus Rp1.092 Triliun
-
Tutup Tahun, 7 Bank RI Tumbang