Suara.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sedikit kesal dengan PT Pelindo II yang hingga saat ini belum juga menyelesaikan pembangunan sejumlah pelabuhan yang nantinya akan digunakan untuk menjalankan program Tol Laut yang digadang-gadang oleh Presiden Joko Widodo.
Sedikitnya ada 24 pelabuhan besar yang harus dibangun oleh perusahaan dibawah naungan Badan Usaha Milik Negara tersebut.
“Ya tanyakan ke Pelindo dong, kenapa belum selesai. Kalau jatah pemerintah kan 300 sampai 400 pelabuhan yang harus dibangun dan diperbaiki, sedangkan Pelindo ada 24 pelabuhan besar yang harus dibangun,” kata Jonan saat dihubungi suara.com, Rabu (4/11/2015).
Ia pun menyindir sejumlah pelabuhan yang sampai saat ini belum memiliki titik terang terkait pembangunannya yang dilakukan oleh Pelindo. Contohnya seperti New Priok, Kalibau yang seharusnya sudah bisa dioperasikan pada September lalu, namun hingga kini ia mengaku belum mendapat kejelasan kapan proyek tersebut selesai.
“Yang Kalibaru seharusnya sudah bisa beroperasi, tapi nggak jalan, Pelindo juga minta waktunya di perpanjang. Terus yang Makasar New Port juga belum selesai. Yang lainnya itu kayak di Kuala Tanjung, udah ground breaking tapi katanya pendanaannya masih dicari. Kalau mau lebih jelasnya tanya langsung ke Pelindonya dong kenapanya,” tegasnya.
Sekedar informasi, program pembangunan tol laut bertujuan untuk menghubungkan transportasi laut yang efektif secara rutin dari barat Indonesia sampai timur wilayah Indonesia melibatkan 24 pelabuhan. Ke 24 pelabuhan tersebut meliputi lima pelabuhan sebagai hub (pengumpul) yaitu Pelabuhan Belawan/Kuala Tanjung, Pelabuhan Tanjung Priok/Kalibaru, Pelabuhan Tanjung Perak,Pelabuhan Makassar, dan Pelabuhan Bitung. Sedangkan 19 pelabuhan sebagai feeder (pengumpan) bagi pelabuhan hub.
Ke 19 pelabuhan feeder tersebut adalah Pelabuhan Malahayati, Batam, Jambi (Talang Duku), Palembang, Panjang, Teluk Bayur, Tanjung Emas, Pontianak, Banjarmasin, Sampit, Balikpapan/Kanangau, Samarinda/Palaran, Tanau/Kupang, Pantoloan, Ternate, Kendari, Sorong, Ambon dan Jayapura.
Berita Terkait
-
Jadi Jalur Ekspor CPO, Pelabuhan Dumai Jalankan Proyek Pengerukan Berskala Besar
-
Antrean Pelabuhan Ketapang Kian Parah, Pemprov Jatim Minta Aktifkan Pelabuhan Jangkar
-
Bali Punya Solusi Baru Atasi Macet Sekaligus Tawarkan Wisata Asyik: Taksi Air
-
Polri Sita 248 Peti Kemas Batu Bara Ilegal, 3 Tersangka Ditahan
-
Menhub Apresiasi Pelindo Atasi Kasus Pendangkalan, Kini Pelabuhan Pulau Baai Siap Beroperasi Optimal
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Harapan Buruh pada Menkeu Purbaya: Jangan Naikkan Cukai Rokok!
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Sebagai Pelopor Industri Hijau
-
Pemerintah Dorong Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha UMKM, Dukung UMKM Naik Kelas
-
Rp11 Miliar untuk Mimpi Anak Morosi: Sekolah Baru, Harapan Baru
-
Dulu Joao Mota Ngeluh, Ternyata Kini Agrinas Pangan Nusantara Sudah Punya Anggaran
-
Kekhawatiran Buruh Banyak PHK Jika Menkeu Purbaya Putuskan Kenaikan Cukai
-
Investor Mulai Percaya Kebijakan Menkeu Purbaya, IHSG Meroket
-
Resmi! DPR Setuju Anggaran Kemenag 2026 Naik Jadi Rp8,8 Triliun
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman