Suara.com - Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menandatangani kontrak pengadaan alat berat kereta derek atau "telescopic rail crane" 120 ton untuk mengangkat dan menggeser beban akibat kecelakaan kereta api.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko dalam penandatanganan kerja sama dengan PT Multi Graha Teknika di Jakarta, Kamis (5/11/2015), mengatakan nilai investasi untuk satu unit "telescopic rail crane" Rp96 miliar.
"Pengadaan alat berat ini diharapkan dapat mengoptimalisasikan dan meningkatkan efisiensi proses penanganan kecelakaan kereta api," katanya.
Sehingga, lanjut dia, dapat menimalisasi kerugian yang ditimbulkan akibat lambatnha penanganan kecelakaan kereta api.
Dia mengatakan pekerjaan tersebut dilaksanakan dengan "multiyears contact" tahun anggaran 2015-2017 dan diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 660 hari kalender terhitung sejak dikeluarkan surat perjanjian.
"Hasil dari pekerjaan ini berupa 'telescopic rail crane 120 ton dengan jalur 'track gauge' 1.067 mm sebanyak satu unit," katanya.
Nantinya, peralatan berat sebanyak satu unit tersebut akan ditempatkan di Sumatera Utara.
"Di Sumut itu belum ada 'crane'-nya, nanti 'kan menyambung dengan Sumatera Selatan," katanya.
Hermanto mengatakan sebetulnya saat ini pemerintah sudah memiliki lima kereta derek, tiga di antaranya di Bandung, Cirebon dan Sumatera Selatan.
Namun, dia mengatakan, kapasitasnya kecil, yakni hanya 90-100 ton.
Hingga 2018, Hermanto mengatakan pihaknya akan menambah enam kereta derek untuk memenuhi kebutuhan peralatan penanganan kecelakaan kereta api yang belum sebandung dengan kebutuhan di seriap daerah operasi baik di Jawa maupun Sumatera.
Kebutuhan enam kereta derek tersebut, Hermanto mengatakan akan dipenuhi pada 2018.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Multi Graha Teknika Martin Moeljono mengatakan pihaknya bekerja sama dengan perusahaan asal Jerman, Kirow, untuk mendatangkan komponen kereta derek tersebut.
Martin mengatakan pihaknya memilih Kirow karena sudah berdiri lebih dari 100 tahun dan merupakan unggulan di pasar rel dan produknya diekspor ke Tiongkok, Pakistan, Iran dan lainnya.
"Membuat 'crane' di atas kereta itu sulit karena harus memperhitungkan keseimbangannya, nah itu memerlukan teknologi khusus yang sampai saat ini dikembangkan dengan baik oleh Kirow," katanya.
Dia mengatakan kereta derek yang tengah dipesan ini kapasitasnya lebih besar dan lebih canggih, yaitu tidak perlu menggunakan empat tiang penyangga.
"Sehingga, kalau kereta itu kecelakaannya di sekitar tebing atau jurang masih bisa diangkat," katanya.
Dia mengatakan nilai investasi Rp96 miliar itu juga termasuk 'crane' dengan kereta pendorongnya yang diproduksi oleh PT Inka.
"Telescopic rail crane" memiliki speaifikasi "load moment" 120 ton x 10 meter, lokomotif dengan beban maksimum 108 ton dan panjang maksimum 19 meter.
Selain itu, gerbong terbuka untuk angkutan batubara muatan penuh dengan berat maksimjm 72 ton dan panjang maksimum 15 meter serta kereta dengan berat maksimum 33 ton dan panjang maksimum 20 meter.
Kecepatan operasi pada kondisi pengangkutan ketika ditarik lokomotif atau kereta dengan penggerak sendiri 100 kilometer per jam.
Sementara, kecepatan desain 10 persen di atas kecepatan operasi maksiim dan kecepatan kerja dengan penggerak sendiri maksimum 20 kilometer per jam. (Antara)
Berita Terkait
-
Daftar Kereta Api yang Diskon 30 Persen Selama Libur Panjang Nataru 2025/2026, Ingat Kuota Terbatas!
-
Hada Cable Car Taif: Menyusuri Pegunungan Al-Hada dari Ketinggian
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Buntut Kereta Bandara Tabrak Avanza di Kalideres, Terjadi Penumpukan di Stasiun Rawa Buaya
-
Tabrakan di Kalideres: Avanza Dihantam Kereta Bandara, Penumpang Luka Parah
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar
-
Bahlil akan Pangkas Produksi Nikel, Harga di Dunia Langsung Naik