Suara.com - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir sedikit menguat pada Senin (Selasa pagi WIB 10/11/2015), karena dolar AS melemah akibat aksi ambil untung setelah reli di sesi sebelumnya.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 0,4 dolar AS, atau 0,04 persen, menjadi menetap di 1.088,10 dolar AS per ounce.
Logam mulia naik sedikit setelah indeks dolar AS, ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, turun 0,3 menjadi 98,94 pada pukul 17.15 GMT. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, sehingga dolar yang kuat akan merugikan daya tarik emas yang dihargakan dalam greenback.
Namun, tekanan dari kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS yang banyak diantisipasi menempatkan ganjalan untuk kenaikan lebih lanjut pada emas.
Alat Fedwatch CMEGroup mengindikasikan peluang 68 persen untuk kenaikan suku bunga 0,5 persen selama pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Desember.
Probabilitas, analis mengatakan, jauh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, yang berkisar dari sekitar 20 hingga 30 persen. Harapan berjalan tinggi setelah The Fed mengisyaratkan kenaikan suku bunga mungkin di pertemuan berikutnya pada Desember setelah pertemuan Oktober.
Sebuah kenaikan suku bunga adalah "bearish" untuk emas karena akan mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan tingkat imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga.
Para analis akan tetap mengawasi data ekonomi, termasuk angka ketenagakerjaan dan inflasi, dua alat pengukur penting untuk menentukan waktu kenaikan suku bunga.
Perekonomian AS menambahkan 271.000 pekerjaan baru pada Oktober, merupakan laju tercepat tahun ini, kata pemerintah Jumat. Tingkat pengangguran juga turun menjadi 5,0 persen, tingkat terendah sejak April 2008.
Data ketenagakerjaan yang lebih baik dari perkiraan secara signifikan meningkatkan ekspektasi untuk kenaikan suku bunga. Dengan Indeks Harga Produsen dan penjualan ritel yang akan keluar pada Jumat, para analis percaya bahwa jika laporan menunjukkan inflasi stabil, kenaikan suku bunga pada Desember sangat mungkin.
Perak untuk pengiriman Desember turun 27,8 sen, atau 1,89 persen, menjadi ditutup pada 14,413 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 25,6 dolar AS, atau 2,72 persen, menjadi ditutup pada 914,40 dolar AS per ounce. (Antara)
Berita Terkait
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Harga Emas Dunia Diramal Bertahan di Atas US$ 4.000, Emas Lokal Bakal Terdampak?
-
Harga Emas Dunia Cetak Rekor Terburuk Sejak 2020 Usai Tembus Tertinggi, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Pecahkan Rekor Lagi: Apa yang Mendorong XAUUSD Terus Meroket?
-
Harga Emas Dunia Melambung Tinggi, Segini Pasarannya
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah