Suara.com - Anak perusahaan PT Pertamina (Persero), Pertamina Lubricants Thailand akan terus memperkuat pasar produk pelumas ke kawasan Indochina seperti Kamboja, Laos, Myanmar, dan Banglades.
"Kawasan pasar Indochina, Thailand dan Banglades kita jadikan pangsa pasar karena potensi wilayahnya hampir sama dengan Indonesia," kata Direktur PT Pertamina Lubricants Thailand Budhi Suharyanto ketika menerima kunjungan para distributor pelumas Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) di Bangkok, Thailand, Jumat (13/11/2015).
Budhi didampingi Sr. Supervisor External Relation Marketing Operation Regional II PT Pertamina Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Alicia Irzanova menambahkan, Lubricants selain memproduksi pelumas merek Fastron juga Amco yaitu produk perusahaan Amaco Thailand yang diakuisisi Pertamina pada 2014.
Pangsa Pasar Pertamina Lubricants Thailand ke kawasan Indochina dan Banglades terutama di bidang automotif dengan target 10.500 kiloliter (kl) pada tahun pertama 2015. Sedangkan untuk Thailand 6.600 kl per tahun.
Sementara kapasitas terpasang produksi pabrik Pertamina Lubricants Thailand saat ini mencapai 6.600 kl per tahun, kapasitas tangki timbun 1.600 kl (19 unit tangki) dan tangki blanding 200 kl sehuingga total 14 unit.
Budhi menjelaskan, pasar ekspor ke negara Indochina ini selain mudah dijangkau dengan darat dan laut juga soal perizinan amat cepat dan efisien.
"Saya optimistis pangsa pasar Pertamina Lubricants Thailand ini akan mencapai target dan berkembang ke depan, sehingga keberadaan produk Pertamina di luar negeri semakin dikenal dan mampu bersaing dengan produk hilir perusahaan asing. Diharapkan produk Pertamina tidak lagi terkesan jago kandang," katanya.
Sementara siaran pers PT Pertamina (Persero) dari Jakarta yang diterima pada Rabu, menjelaskan bisnis hilir melalui anak perusahaan PT Pertamina Lubricants dalam lima tahun terakhir telah memasarkan produk pelumasnya ke pasar Internasional.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan anak usaha PT Pertamina yang resmi berdiri dua tahun lalu ini adalah mengakuisisi 75 persen kepemilikan perusahaan Amaco Production Co Ltd, produsen pelumas di Bangkok Thailand pada bulan Desember 2014.
Amaco pada awal 2016 akan resmi berganti nama menjadi Pertamina Lubricants Thailand Co Ltd merupakan pijakan bisnis yang sangat penting bagi Pertamina untuk secara signifikan meningkatkan penetrasi pasar Pelumas di Thailand maupun Indochina.
Setelah setahun beroperasi di bawah kepemilikan PT Pertamina Lubricants, perusahaan ini telah berhasil meningkatkan kinerja secara signifikan baik kinerja operasional maupun finansial sehingga produk-produk pelumas Pertamina untuk pasar Indochina yang sebelumnya dikirim dari Jakarta mulai tahun depan akan siap diproduksi di Thailand.
Dengan memiliki fasilitas produksi dan organisasi pemasaran yang langsung beroperasi di jantung wilayah Indochina maka Pertamina Lubricants Thailand menargetkan peningkatan penjualan pelumas di Indochina dari posisi saat ini sekitar 4 juta liter per tahun menjadi 12 juta liter dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Pelumas Pertamina tersebut tidak hanya akan dipasarkan di Thailand namun juga untuk pasar Myanmar, Kamboja, Laos, Bangladesh dan lain-lain.
Selain focus di pasar pelumas Indochina PT Pertamina Lubricants juga makin serius menggarap pelumas ekspor khususnya di negara-negara dengan potensi pertumbuhan pelumas yang tinggi yaitu Malaysia, Vietnam, Philipina, Jepang, Australia dan China untuk Asia Pasifik serta Afrika Selatan, Nigeria dan Yaman untuk wilayah Afrika dan Timur Tengah.
Disamping ekspor finish produk Pertamina Lubricants juga melaksanakan ekspor "base Oil" ke berbagai negara di kawasan Asia Pacific dan Asia Barat.
Untuk menunjang bisnis pelumas otomotif dan industri serta base oil untuk pasar domestik dan internasional, PT Pertamina Lubricants sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero) di sector hilir ini memiliki tiga unit produksi di Gresik, Cilacap, dan Jakarta serta satu unit produksi di Thailand dengan total kapasitas lebih dari 460 juta liter per tahun. (Antara)
Berita Terkait
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Redakan Panik, Pertamina Distribusikan 20.000 Tabung LPG 3 kg di Aceh
-
Lagunya Dipakai Iklan Tanpa Izin oleh Pertamina, Wijaya 80 Ngadu ke DJKI
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok