Suara.com - Citibank Indonesia memprediksikan pertumbuhan kredit bank asal Amerika ini berada diatas 50 persen tahun ini. Meski kondisi perekonomian Indonesia yang tumbuh melambat hingga saat ini.
"Iya memang ditengah perlambatan ekonomi saat ini pasti ada imbasnya. Tapi kami tetap optimis pertumbuhan kredit konsumer sampai akhir tahun diperkirakan akan naik hingga 50 persen. Sampai sekarang kan sudah 40 persen, padahal target kita kan kemarin 25 persen, ini sudah melampaui target. Kita tetap optimis," Managing Director Consumer Business Citibank Indonesia Lauren Sulistyawati saat ditemui di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Senin (16/11/2015).
Lauren menjelaskan, ready credit masih akan menyumbang pertumbuhan yang lebih besat dibandingkan dengan kredit di segmen konsumer.
"Mungkin ada di segmen ready credit ya untuk menopang pertumbuhan kita karena sampai sekarang aja sudah 40 persen kan. Selain ready kredit, pasti kartu kredit, dan citi gold masih menjadi penopang pertumbuhan bagi perseroan," ungkapnya.
Hingga kuartal III 2015, bank asal Amerika Serikat ini berhasil membukukan penyaluran kredit segmen konsumer mencapai Rp11 triliun. Selain itu, permintaan kartu kredit baru pada 2015 mecapai 4 ribu kartu setiap bulannya, atau sekitar 40 ribu kartu hingga Oktober 2015.
Citibank pun menjaga segmen affluent dan emerging affluent (menengah ke atas) untuk meningkatkan nilai investasi nasabah. Citibank Indonesia memperkenalkan sebuah layanan baru yang dinamakan ‘Gold Conversation’.
Managing Director Consumer Business Citibank Indonesia, Lauren Sulistiawati menjelaskan Gold Conversation merupakan layanan yang diperuntukan bagi nasabah citigold berupa metode perancangan investasi berdasarkan tujuan keuangan dan profil risiko nasabah.
“Dengan layanan ini, nasabah dapat memperoleh saran diversifikasi aset invetasi yang terukur, sehingga mereka bisa mengoptimalkan hasil investasi mereka. Apalagi saat ini kondisi perekonomian Indonesia masih mengalami perlambatan, ini juga bisa membantu para investor,” kata Lauren.
Lauren menjelaskan, dengan adanya layanan ini, para nasabah dapat secara langsung dan cepat memperoleh informasi mengenai kondisi perekonomian terkini sehingga para nasabag dapat memilih produk investasi yang lebih tepat dan cepat.
“Jadi kita terus update informasi terkait kondisi perekonomian, karena kan perubahannya semakin cepat. Jadi ini membantu para nasabah kita untuk mengoptimlakan portofolio investasi mereka,” ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
Terkini
-
Pegadaian dan Masjid Salman ITB Daur Ulang Air Hujan & Air Wudhu untuk Keberlanjutan Lingkungan
-
IHSG Finis di Zona Hijau, Asing Borong Saham dan Sektor Komoditas Pesta
-
Yuk Ikutan GenKBiz dan Star Festival dari KB Bank, Catat Tanggalnya di 5 Kota Besar Indonesia!
-
PLN Group Buka Rekrutmen 2025: Tersedia untuk D3, S1 dan S2 dengan Gaji Menarik
-
KVB Resmi Hadir di Indonesia sebagai Broker Aman dan Teregulasi
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Kurs Rupiah Diprediksi Menguat Hari Ini Imbas Shutdown Pemerintah AS
-
Semangat Generasi Muda untuk Keuangan Syariah yang Lebih Cerdas dan Halal dalam Nushafest 2025
-
NIP PPPK Paruh Waktu 2025 Sudah Keluar? Cek Status Sekarang di Mola BKN
-
Sahamnya Terbang Hampir Tembus Rp 100, Bos Garuda Indonesia: Lazim