Di PT Pegadaian Persero, bisnis Pegadaian Syarian masih masih menyatu dengan konvensional. Total laba PT Pegadaian baik syariah maupun konvensional tahun 2014 sebanyak Rp1,7 triliun. Khusus untuk unit usaha Pegadaian Syariah labanya sebesar Rp250 miliar.
Sampai saat ini pegadaian syariah masih mengembangkan bisnis gadai. Di antaranya melakukan sosialisasi produk dan penambahan gerai. Hanya saja dalam 3 tahun terakhir, pegadaian tidak menambah gerai untuk unit syariah.
Namun di kurun waktu 2008, 2009, sampai 2012 pertumbuhan gerai pegadaian sangat tinggi. Sampai 2012 total gerai sampai 4.000 unit untuk konvensional dan syariah. Namun pertumbuhan itu dinilai tidak visible dengan sumber daya manusia dan prospek bisnis. Makanya banyak gerai yang ditutup dan sebagian direlokasi.
Saat ini pegadaian berhati-hati dalam menambah gerainya. Mereka memberikan syarat khusus. Sebulan tiap gerai harus memenuhi OSL minimal Rp3 triliun pertahun.
"Tahun depan (2016) kita diberikan kuota untuk membuka 7 gerai se-Indonesia. Yah kita bersyukur," kata Triantono.
Menurut Tri Pegadaian Syariah memang sengaja tidak ingin terlalu masif ekspansi. Sebab sumber daya manusianya masih terbatas. Maka itu ke depan gadai syariah akan melakukan kerjasama dengan gadai konvensional. Nasabah bisa transaksi dengan sistem syariah di gerai konvensional.
"Saat ini ekspansi tidak terlalu diutamakan. Tapi yang sedang diutamakan adalah memaksimalkan pelayanan outlet-outlet. Kalau ini sudah sehat, untuk pengembangan berikut nggak akan jadi kendala," kata dia.
Berinovasi
Pegadaian Syariah ingin terus berinovasi, namun tidak mengubah basis dan akar utama bisnis pegadaian. Nantinya pegadaian akan mengeluarkan produk baru di bidang pembiayaan. Program pembiayaan itu adalah pembiayaan pendidikan, pembiayaan kendaraan bermotor dan perumahan. Sistem ketiganya tengah dirancang.
"Skema pembiayaan rumah itu untuk pembiayaan pembuatan pembangunan rumah. Nasabah beli rumah, kemudian ada yang dijaminkan di pegadaian. Bentuknya bisa perhiasan. Ini diperuntukan untuk renovasi perbaikan rumah," jelasnya.
Tahun 2019, Pegadaian Syariah ditargetkan bisa berdiri sendiri atau spin off. Sekarang pun sudah menuju proses ke sana. Keuangan Pegadaian Syariah sudah dikelola sendiri. Saat Spin off, Pegadaian Syariah akan bekerjasama dengan perbankan syarian untuk program pembiayaan dan permodalan. Spin off ini untuk menghadapi persaingan perbankan syariah di era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Pegadaian akan mengunggulkan kedit pembiayaan yang cepat.
“Yang bisa diandalkan adalah kecepatan kita. Kecepatan proses transaksi, kita standar 15 menit secara nasional. Itu salah satu komitmen yang ada kita lakukan,” jelas Tri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani