Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana mengincar kerja sama dengan pesantren dan tokoh keagamaan dalam program 10 juta agen asuransi.
"Kita ajak kerja sama pesantren yang jumlahnya banyak, guru-guru di sana bisa menjadi agen asuransi sehingga banyak orang tua siswa nantinya yang bisa diajak," kata Kepala Eksekutif Pengurus Keuangan Non-Bank OJK Firdaus Djaelani di kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis (19/11/2015).
Asuransi syariah dinilai merupakan produk yang tepat untuk ditawarkan kepada pesantren, pasalnya pertumbuhan asuransi syariah di Indonesia masih minim yang hanya mencapai 0,08 persen.
Pencanangan program 10 juta agen asuransi yang rencananya akan mulai direalisasikan pada 2016 dinilai oleh Firdaus penting mengingat masih minimnya pertumbuhan penetrasi asuransi yang hanya mencapai 2 persen.
"Penetrasi asuransi kita hanya dua persen, masa di angka dua terus tidak bertambah. Jadi kita harus targetkan 10 juta angen asuransi tersebut yang berjumlah dua kali lipat dari Singapura, ini kesempatan pasalnya masyarakat kita 250 juta," ujar Firdaus.
Kendati demikian, Firdaus melihat praktik bajak-membajak agen asuransi, terutama agen asuransi jiwa ini membuat program 10 juta agen asuransi OJK jalan di tempat. Praktik membajak pun membuat asuransi tak sehat dengan praktik twistling.
Twistling merupakan praktik agen asuransi mengajak pindah nasabahnya ke produk asuransi yang baru tempatnya bernaung.
"Kalau seperti ini terus kapan 10 juta agen asuransi bisa sukses. Yah orang-orang barunya yah itu-itu saja, karena cuma bajak dari asuransi lain, bukan orang baru. Aturan yang mewajibkan agen asuransi yang harus bekerja minimal 6 bulan sebelum berpindah ke asuransi lain harus diperkuat, itu jawabannya," tuturnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Pinjol Ilegal Merajalela? KPPU Panggil 97 Perusahaan dan OJK
-
Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta Diperiksa KPK
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
15 Mobilnya Disita KPK, Satori Berdalih untuk Showroom dan Dibeli Sebelum Jadi Anggota DPR
-
KPK Periksa Deputi Gubernur BI, Dalami Dugaan 'Kongkalikong' Dana CSR
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Geser Posisi Pendiri Alibaba Jack Ma, Bos Labubu Jadi Orang Terkaya di China
-
Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Tradisional, Pemerintah Setop Impor
-
Pengguna Nasabah Melonjak, Bank Jago Salurkan Kredit Tembus Rp 14,8 Triliun
-
Satgas PKH Segel Kawasan Konsesi Nikel PT Tonia Mitra Sejahtera
-
28 Juta Warga RI Kesulitan Akses Air Bersih, BUMN Gotong Royong Ikut Bantu
-
Tambah Nilai Produk, Pertamina Dukung KWT Lokal Go Nasional dengan Pengolahan Hasil Tani
-
BSI Manfaatkan Potensi Green Zakat untuk Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
-
Emas Antam Anjlok, Tapi Harganya Masih Tinggi Rp 2.088.000 per Gram
-
Gedung DPR Nepal Hangus Dibakar, Nilai Bangunannya Mencapai Rp 717 Miliar
-
IHSG Masih Menguat Jumat Pagi, Saham-saham Perbankan Tetap Berjaya