Suara.com - Harga minyak dunia berakhir sedikit bervariasi pada Senin (Selasa pagi WIB 24/11/2015), karena para pedagang berusaha menganalisa keterangan Arab Saudi yang menyatakan pengurangan produksi dalam menanggapi kelebihan pasokan global.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, turun 15 sen menjadi ditutup pada 41,75 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari, patokan global untuk minyak, naik 17 sen menjadi menetap di 44,83 dolar AS per barel di perdagangan London.
Dengan harga minyak di bawah tekanan sejak pertengahan 2014, di tengah kekhawatiran tentang kelebihan pasokan, pasar terfokus pada pernyataan terbaru oleh Arab Saudi, produser terbesar dalam kartel OPEC, bahwa pihaknya siap bekerja sama dengan produsen lain untuk menstabilkan harga minyak.
Keputusan OPEC pada November 2014 untuk mempertahankan produksi meskipun penurunan harga mempercepat keruntuhan harga, diyakini mencerminkan upaya-upaya kartel untuk menjaga pangsa pasar.
Namun, Menteri Perminyakan Saudi Ali al-Naimi menyerukan upaya untuk menstabilkan pasar energi pekan lalu, mengatakan bahwa Arab Saudi siap untuk bekerja sama dengan OPEC dan produsen non-OPEC untuk mendukung harga.
"Pasar cukup skeptis bahwa setiap upaya mengatasi (penurunan harga) akan terjadi antara OPEC dan produsen non-OPEC," kata Andy Lipow dari Lipow Oil Associates.
"Tapi di sisi lain, mereka tahu bahwa para produsen OPEC berada di bawah tekanan keuangan akibat harga minyak yang rendah ini dan mereka menghabiskan uang mereka pada laju yang sangat cepat, termasuk Saudi." Ke-12 negara Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan menggelar pertemuan di Wina pada 4 Desember, ketika mereka menghadapi desakan untuk memotong produksi.
"Menjelang pertemuan OPEC 4 Desember, tanda positif bahwa Saudi berbicara ini (pengurangan produksi) sampai sekarang," kata Carl Larry dari Frost & Sullivan.
"Saya tidak tahu apakah mereka benar-benar bersedia untuk bekerja sama." (Antara)
Berita Terkait
-
Isu Damai Ukraina Redam Efek Blokade Tanker Venezuela, Begini Dampaknya ke Harga Minyak
-
Trump Berulah! AS Blokade Tanker Venezuela, Harga Minyak Mentah Meroket Tajam
-
Harga Pangan 18 Desember: Beras, Bawang, Cabai, Daging Ayam dan Migor Turun
-
Produsen CPO Genjot Produksi di Tengah Tingginya Konsumsi Domestik
-
Harga Minyak Mentah Indonesia Turun Jadi USD 62,63 di November, BBM Gimana?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar