Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu pagi (25/11/2015), bergerak menguat 44 poin menjadi Rp13.674 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.718 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah masih mampu bergerak di area positif seiring dengan masih adanya harapan dari ekonomi Indonesia, sedianya data ekonomi domestik akan dirilis pada awal Desember mendatang," kata pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta.
Ia menambahkan bahwa inflasi November tahun ini diperkirakan masih terjaga di kisaran rendah. Bank Indonesia memprediksi inflasi sepanjang 2015 berpotensi berada di bawah 3 persen (yoy) yang didorong berlanjutnya stabilitas komponen bahan pangan atau "volatile food" dan hilangnya efek kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Meski mata uang rupiah menguat terhadap dolar AS, Rully Nova mengatakan bahwa namun pelaku pasar uang juga tetap mewaspadai potensi pembalikan arah rupiah ke area negatif menyusul laju mayoritas mata uang di kawasan Asia cenderung tertekan terhadap dolar AS.
"Kondisi mata uang di kawasan Asia yang tertekan terhadap dolar AS dapat membuat laju nilai tukar rupiah rentan mengalami koreksi," katanya.
Ia mengharapkan bahwa data ekonomi Indonesia sesuai dengan harapan pasar sehingga menjaga fluktuasi mata uang rupiah terhadap dolar AS di kisaran stabil.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa pergerakan pasar pada Rabu ini diproyeksikan dipengaruhi oleh peristiwa geopolitik, setelah angkatan udara Turki menembak jatuh pesawat tempur Rusia, yang kemungkinan dapat memanaskan kembali hubungan Barat dengan Rusia di tengah pergejolakan di Suriah.
"Pelaku pasar akan menempatkan dananya pada aset yang dinilai aman (safe haven) di tengah peristiwa geopolitik, dalam hal ini dolar AS masih menjadi aset 'safe haven'," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan
-
Dikhawatirkan Langgar Konstitusi, Pengalihan Dana ke Bank Himbara Lemahkan Rupiah
-
Waspada! Rupiah Besok Diramal Merosot Setelah Reshuffle Kabinet
-
Rupiah Justru Perkasa di Tengah Reshuffle Kabinet
-
Rupiah Melemah ke Rp16.426 per Dolar AS, BI Janji Terus Jaga Stabilitas
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan