Suara.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Rabu (Kamis pagi WIB 26/11/2015), karena data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan memberikan tekanan terhadap logam mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 3,8 dolar AS, atau 0,35 persen, menjadi menetap di 1.070,00 dolar AS per ounce.
Emas berada di bawah tekanan ketika laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan pesanan baru AS untuk barang manufaktur tahan lama pada Oktober meningkat 6,9 miliar dolar AS, atau 3,0 persen menjadi 239,0 miliar dolar AS, jauh di atas konsensus pasar. Peningkatan ini setelah turun 0,8 persen pada September.
Dalam laporan terpisah, departemen mengatakan pendapatan pribadi AS pada Oktober meningkat 68,1 miliar dolar AS atau 0,4 persen, setara dengan perkiraan pasar. Pengeluaran konsumsi pribadi meningkat 15,2 miliar dolar AS atau 0,1 persen pada Oktober.
Federal Reserve AS memantau laporan secara cermat, karena peningkatan upah dan gaji merupakan indikasi inflasi dan lebih kendurnya pasar tenaga kerja, yang Fed berkewajiban untuk mengontrolnya.
Sementara itu, penjualan rumah keluarga tunggal baru di AS pada Oktober 2015 berada di tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 495.000 unit, menurut Departemen Perdagangan Rabu. Angka ini 10,7 persen di atas tingkat direvisi September pada 447.000 unit dan 4,9 persen di atas perkiraan Oktober 2014 di 472.000 unit.
Para analis mencatat bahwa persediaan properti yang akan dijual berada pada tingkat tertinggi sejak awal 2010 dan dengan laporan penjualan rumah baru sebelumnya menunjukkan penurunan besar, laporan ini membantu ekuitas AS dan menempatkan tekanan pada emas.
Analis percaya data yang positif ini akan membuat kasus yang kuat bagi The Fed untuk menaikkan suku bunganya selama pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Desember.
Harapan awalnya untuk penundaan kenaikan suku bunga hingga 2016, tetapi pertemuan FOMC pada akhir Oktober meninggalkan pintu terbuka untuk kemungkinan kenaikan suku bunga pada akhir tahun.
Peningkatan suku bunga The Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga.
Belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan AS. Probabilitas tersirat saat ini untuk kenaikan suku bunga Desember mencapai 78 persen, menurut alat Fedwatch CMEGroup.
Emas diletakkan di bawah tekanan lebih lanjut karena indeks dolar AS naik 0,2 persen menjadi 99,80 pada pukul 18.00 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Sementara itu, perak untuk pengiriman Desember turun 0,1 sen, atau 0,01 persen, menjadi ditutup pada 14,158 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari menguat 2,2 dolar AS, atau 0,26 persen, menjadi ditutup pada 843,90 dolar AS per ounce. (Antara)
Berita Terkait
-
Nikmati Promo Gajian Emas! Gadai Tabungan & Bayar Angsuran Kini Lebih Mudah di Pegadaian Digital
-
Indonesia Masih Tertinggal dari Negara Tetangga untuk Konsumsi Beli Emas
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Sambut Hari Pelanggan Nasional, Jangan Lewatkan Berbagai Promo Menarik dari Pegadaian
-
5 Investasi yang Aman atau Safe Haven saat Kondisi Negara dan Ekonomi Bergejolak
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Bukan Cuma Slogan! UMKM Terbukti 'Penyelamat' Ekonomi RI
-
Bos BJBR Turun Gunung Layani Nasabah
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
-
Ambang Batas Penghasilan Tak Kena Pajak Perlu Dinaikkan, Obati Daya Beli Menurun
-
Saldo DANA Kaget: Tersedia 3 Link, Berkesempatan dapat Rp249 Ribu Akhir Pekan Ini!
-
Sesalkan Penjarahan ke Rumah Sri Mulyani, Celios: Pengawalan Rumah Menkeu Harusnya Setara Wapres
-
Asosiasi Logistik Mengeluhkan Tarif Tol JTCC Terlalu Mahal
-
6 Tips Menanam Stroberi di Dalam Rumah, Hasil Buah Tetap Manis dan Segar
-
Tanaman Sukulen di Rumah Lesu atau Mati? Kenali 5 Kesalahan Umum Merawat Tanaman Ini
-
Masuk Pasar Kripto Indonesia, EDENA Token Resmi Melantai di Indodax