Suara.com - Direktur Eksekutif Intitute For Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menilai, masih rendahnya realiasi investasi yang masuk ke Indonesia tahun ini bukan lantaran kurangnya promosi yang dilakukan oleh pemerintah.
"Berdasarkan laporan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sudah ada pertumbuhan investasi tahun ini sebesar 12 persen. Tapi ini masih kecil, karena baru sekitar 4,7 persen dari GDP kita. Ini bukan karena kurangnya promosi, tapi karena pemda-pemda itu yang galak," kata Enny saat ditemui dalam diskusi Seminar Nasional Proyeksi Ekonomi 2016 di Jakarta Selatan, Kamis (26/11/2015).
Menurutnya, promosi yang dilakukan oleh pemerintah saat ini sudah sangat baik. Bahkan ia menilai, Indonesia meski tak melakukan banyak promosi, investor sudah pasti tahu bahwa Indonesia menjadi negara yang tepat untuk melakukan investasi.
"Siapa yang nggak tahu Indonesia, semua pasti tahu. Kita ini menjadi negara yang sangat menarik untuk investasi. Tapi yang menjadi kendalanya adalah Pemdanya itu pada galak dan minimnya infrastruktur terutama di daerah luar Pulau Jawa ini yang menjadi penghambat," tegasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada pemeritah dan Presiden Joko Widodo untuk mendidik pemerintah daerah untuk bersikap terbuka dengan investor yang berniat untuk menanamkan modalnya terutama di bidang infrastruktur.
"Bukan promosi yang ditingkatkan, tapi Pemdanya ini yang harus diberesin. Kalau ini bisa diatasi, semuanya akan tumbuh di infrastruktur, pendapatan daerahnya menjadi baik, ini yang terpenting," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?
-
Pahitnya Ekonomi RI: Lesunya Konsumsi Rumah Tangga Imbas Cari Pekerjaan Sulit
-
Harga Emas Antam Pecah Rekor Lagi Tembus Lebih dari Rp2,1 Juta, Ini Penyebabnya
-
IHSG Dekati 8.000, Melawan Pelemahan Bursa Asia Jelang Putusan Suku Bunga The Fed
-
Kata-kata Menkeu Purbaya: Jangan Fomo soal Investasi! Doyan Belanja Gak Apa-apa Asal Sesuai Kantong
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Banyak Wisatawan Asing, Harga Tanah di Negara Ini Mencapai Rp 5,2 Miliar per Meter
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Hati-hati QRIS Bodong, Modus Ini Dipakai Pelaku
-
Bukti Nyata Kekuatan Emas: Investasi Sejak Tahun 1987, dari Ratusan Ribu Jadi Puluhan Juta Rupiah
-
Kuota Impor, SPBU Swasta, dan Konsistensi Kebijakan
-
Pekerjaan M. Qodari Sebelum Jabat KSP, Hartanya Tembus Rp 260 Miliar
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Bos BI Senang Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun ke Bank, Likuiditas Luber
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen
-
Bos Danantara Bakal Guyur Lagi KUR Perumahan Hingga Rp 250 Triliun