Suara.com - Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo mengatakan idealnya Direktur Jenderal Pajak yang definitif dipilih melalui seleksi tertutup dari kalangan internal.
"Pilih saja dari yang kemarin sudah ada, apalagi mereka sudah terbukti setelah mengikuti tahapan seleksi terbuka," kata Yustinus saat dihubungi di Jakarta, Selasa (8/12/2015).
Yustinus menambahkan akan lebih baik apabila peserta tersisa yang telah mengikuti tahapan seleksi terbuka Direktur Jenderal Pajak, pada akhir tahun lalu, dipilih menggantikan Sigit Priadi Pramudito yang mengundurkan diri.
Menurut dia, hal tersebut akan lebih efektif daripada mengadakan kembali seleksi terbuka untuk posisi Direktur Jenderal Pajak, padahal proses uji tersebut justru menimbulkan gejolak di tubuh internal organisasi pajak.
"Pengalaman kemarin, proses seleksi justru menciptakan friksi di internal dan persaingan yang tidak bisa di-'manage'. Selain itu, luka yang ditimbulkan dari seleksi tersebut belum sepenuhnya sembuh," kata Yustinus.
Untuk itu, ia mengatakan penunjukkan Ken Dwijugiasteadi sebagai pelaksana tugas Direktur Jenderal Pajak sudah ideal, apalagi Ken sempat masuk tahapan empat besar dalam proses seleksi terbuka pimpinan tertinggi pajak.
Dengan pengalaman yang ada, menurut Yustinus, Ken bahkan bisa menjadi Direktur Jenderal Pajak yang definitif dan bertugas untuk menyiapkan transisi otoritas pajak menjadi Badan Penerimaan Negara pada 2017.
"Idealnya memang Ken, karena dia sudah senior dan berpengalaman. Dia juga punya kepempimpinan dan tidak mempunyai kepentingan, sehingga bisa fokus menyiapkan transisi ke Badan Penerimaan Negara, karena mau pensiun dua tahun lagi," ujarnya.
Namun, ia mengakui Ken memiliki tugas yang sangat berat dalam mengawal penerimaan pajak hingga akhir 2015 dan pada 2016 mendatang, karena penerimaan pajak diperkirakan masih sulit untuk mencapai potensinya.
"Tugas paling berat adalah melakukan optimalisasi penerimaan hingga akhir tahun, termasuk melakukan konsolidasi internal dan menjaga 'networking' di tingkat eksternal dengan para pemangku kepentingan," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan mengadakan seleksi terbuka untuk jabatan Direktur Jenderal Pajak pada akhir 2014 untuk mencari orang terbaik yang bisa memimpin institusi pajak dalam menjaga penerimaan pajak.
Empat orang lulus hingga tahapan akhir seleksi tersebut yaitu Sigit Priadi Pramudito, Ken Dwijugiasteadi, Suryo Utomo dan Puspita Wulandari. Sigit kemudian terpilih sebagai Direktur Jenderal Pajak yang baru.
Namun, baru sepuluh bulan menjabat, Sigit mengundurkan diri karena merasa tidak sanggup mencapai target penerimaan pajak yang dibebankan dalam APBN-P 2015 sebesar Rp1.244,7 triliun. (Antara)
Berita Terkait
-
Investor Asing di Mata Menkeu Purbaya: Dia Tidak Akan Bangun Negara Kita!
-
Sahroni Curhat Kolor dan Foto Keluarga Dijarah, Senggol soal Pajak: Tuh Orang Boro-boro Bayar!
-
3 Fakta Pengungkapan TPPU PT UP: Sembunyikan Aset di Singapura, Rugikan Negara Rp317 M
-
Dikejar Sampai Singapura, Aset Rp58,2 M Milik Pengemplang Pajak Disita
-
Terpopuler: Tim Indonesia Keok di Physical: Asia, Mobil Keluarga dengan Pajak Paling Ringan di 2025
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Meski Kinerja Ekspor Moncer, Industri Hasil Tembakau Dapat Tantangan dari Rokok Ilegal
-
Pengusaha Ungkap Ternyata Ada Industri yang Sulit Rekrut Tenaga Kerja RI
-
Harga Emas Turun Lagi: Galeri 24 dan UBS Kompak Melemah di Pegadaian
-
PANI Laporkan Proyek Ambisius Berkapasitas 104 Ribu Orang
-
Komisaris Utama PHE Lapor LHKPN, Harta Kekayaan Tembus Rp3,08 Triliun
-
BREN Jadi 'Largest Addition' di MSCI, Apa Artinya Bagi Investor Indonesia?
-
Sentimen Positif Pasar Modal Sejak Purbaya Jadi Menkeu: IHSG 6 Kali Cetak Rekor All Time High!
-
3 Rekomendasi Lokasi Rumah di Bogor untuk Kisaran Harga Mulai 400 Jutaan
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi