Suara.com - Sebanyak 4.000 hektare sawah milik petani Bali diikutkan program asuransi usaha tani padi untuk masa tanam Oktober 2015-Maret 2016.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana di Denpasar, Minggu mengatakan, sebelumnya pihaknya menargetkan untuk tahun ini 11 ribu hektare lahan pertanaman padi yang akan diasuransikan.
"Tetapi karena waktu yang terbatas sehingga hanya 4.000 hektare sawah yang bisa diasuransikan," katanya.
Ia mengemukakan, keterbatasan waktu itu karena baru disosialisasikan sekitar September 2015 dan ada ketentuan paling lambat pembayaran premi subsidi asuransi tersebut pada November 2015.
"Belum lagi kami harus identifikasi, dan mencari calon pengguna asuransi sehingga waktunya terbatas," ucapnya.
Menurut dia, dengan sawah-sawah tersebut sudah diasuransikan, maka ketika ada yang gagal panen karena banjir ataupun serangan hama, bisa mendapatkan klaim sebesar Rp6 juta untuk setiap hektare.
Selain itu, lanjut dia, petani tidak harus membayar keseluruhan premi karena 80 persennya disubsidi lewat APBN. Untuk besaran premi setiap hektarenya adalah Rp180 ribu, namun 80 persennya (Rp144 ribu/hektare) sudah ditanggung lewat APBN.
"Sehingga petani hanya cukup membayar Rp36 ribu perhektare-nya dalam setiap kali musim tanam," ujar Wisnuardhana.
Dia menambahkan, dari 4.000 hektare sawah yang diasuransikan itu, terbanyak di Kabupaten Klungkung, Tabanan dan Badung Sisanya tersebar di enam kabupaten/kota.
"Mudah-mudahan untuk musim tanam April-September 2016 bisa ditingkatkan yang masuk asuransi," katanya.
Di sisi lain, kondisi kekeringan yang terjadi di Bali sepanjang 2015 telah berdampak pada 900 hektare lahan yang mengalami kekeringan dengan intensitas ringan,sedang, berat hingga puso (gagal panen).
"Dari jumlah tersebut, yang gagal panen (puso) seluas 300 hektare dan akan diberikan kompensasi pada 2016. Kompensasinya berupa benih dan sarana produksi, untuk menutupi kerugian karena kemarau 2015," ucap Wisnuardhana. (Antara)
Berita Terkait
-
MSIG Indonesia Rayakan Ulang Tahun ke-50 Tahun, Menjaga Pertumbuhan Indonesia
-
Asuransi Sinar Mas Bayarkan Klaim Kendaraan Rp1,07 Miliar Korban Banjir Sumut
-
PaDi Business Forum & Showcase 2025: PaDi UMKM Ciptakan Transaksi Hingga Tembus Rp993 Miliar
-
Asuransi Kebakaran Kramat Jati Hanya Tanggung Bangunan, Pramono Buka Akses Modal Lewat Bank Jakarta
-
Banjir Sumatera Luluh Lantahkan 70.000 Ha Sawah, Kapan Perbaikan Dimulai?
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Pemerintah Setop Insentif Mobil Listrik, Harga Moblis Bakal Makin Mahal?
-
Merak Macet, Menhub: Itu Gara-gara Gelombang Tinggi, Harap Dipahami
-
Resi Gudang Jadi Senjata Putus Praktik Ijon, Petani Dinilai Bisa Naik Kelas
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
Target Harga Saham BBRI Jelang Akhir Tahun, Bagaimana Analisisnya?
-
Menkeu Purbaya Balas Ramalan Bank Dunia
-
Melihat Potensi Cuan Industri Ergonomi di Tengah Tren Kerja Hybrid Indonesia
-
Harga Pangan Kompak Turun, Cabai hingga Beras Sama-Sama Terkoreksi
-
Cara Gabung NPWP Suami-Istri di Coretax, Panduan Lengkap dan Mudah
-
Jelang Pergantian Tahun, Sektor ESDM Catatkan PNBP sebesar Rp228 Triliun