Suara.com - PT Pertamina (Persero) berpotensi meraih tambahan revenue senilai US$22,37 juta per hari. Potensi ini berasal dari inovasi dan penuntasan beberapa proyek kilang strategis.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan Pertamina telah melakukan berbagai inisiatif perbaikan di sektor pengolahan sepanjang tahun 2015. Dwi mengatakan Pertamina telah mengkonversi kerosene menjadi Avtur sehingga Pertamina berhasil mengurangi impor Avtur sebanyak 400.000 barel per bulan.
Dari pengoperasian RFCC Cilacap, katanya, dapat diperoleh tambahan produksi Premium 730.000 barel per bulan, HOMC 200.000 barel per bulan, LPG sebanyak 31.800 ton per bulan dan 12.900 ton per bulan. Pertamina dalam waktu yang hampir bersamaan mengambilalih pengoperasian Kilang TPPI, dimana kapasitas feed mencapai 100% dan platformer 125%.
"Dari pengoperasian RFCC dan TPPI Pertamina tidak lagi impor HOMC, tidak ada ekspor naphta karena dapat diproses di kilang dalam negeri, impor Premium turun 37%, Solar turun 44%, dan LPG turun 12%,” kata Dwi dalam pembukaan Refining Day 2015 di Kantor Pusat Pertamina, Selasa (15/12/2015).
Dia juga mengatakan Pertamina akan melanjutkan investasi proyek-proyek strategis kilang, seperti Roadmap Development Master Plan di empat kilang dengan investasi rata-rata sebesar US$5,5 miliar, di mana untuk RDMP Cilacap Pertamina telah menandatangani HoA dengan Saudi Aramco, sedangkan RDMP Balikpapan akan dilaksanakan pada akhir tahun. Adapun, Proyek Langit Biru Cilacap senilai US$392 juta, Single Point Mooring senilai US$216 juta, dan Calciner Plant di RU II Dumai senilai US$100 juta.
Selain itu, Pertamina juga tengah mempersiapkan pembangunan New Grass Root Refinery di Tuban yang diharapkan dapat mengikat kerjasama dengan mitra strategis pada Kuartal I 2016. Pengembangan kilang baru, katanya, diharapkan dapat lebih cepat dengan kerja keras dan dukungan penuh pemerintah melalui Perpres pembangunan kilang yang diharapkan terbit dalam waktu dekat.
“Dari seluruh proyek dan inisiatif yang dilakukan Pertamina di bisnis pengolahan, baik yang sudah beroperasi maupun dalam proses pelaksanaan tersebut dihasilkan revenue yang juga berarti penghematan devisa negara sebesar US$22,37 juta per hari," ungkap Dwi.
Pada kesempatan yang sama, Dwi Soetjipto menegaskan komitmennya untuk merealisasikan pusat riset dan rekayasa di Pertamina (Pertamina Research and Engineering Center) pada 2016. Dengan dukungan fasilitas tersebut, tuturnya, diharapkan bisnis Pertamina semakin melaju pesat melalui produk-produk inovatif di bidang energi.
"Pertamina harus tampil di depan membangun kepercayaan bangsa Indonesia dalam pengembangan dan implementasi teknologi di sektor migas, karena Indonesia memiliki pengalaman lebih lama di industri migas. Dengan fasilitas ini, menggandeng pusat-pusat riset nasional seperti Lemigas, perguruan tinggi, dll, empat atau lima tahun ke depan kita bisa mengurangi ketergantungan akan teknologi luar. Oleh karena itu, tahun depan Pertamina Research and Engineering Center harus sudah terbangun," tutupnya.
Berita Terkait
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Redakan Panik, Pertamina Distribusikan 20.000 Tabung LPG 3 kg di Aceh
-
Lagunya Dipakai Iklan Tanpa Izin oleh Pertamina, Wijaya 80 Ngadu ke DJKI
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci
-
Kenaikan Harga Perak Mingguan Lampaui Emas, Jadi Primadona Baru di Akhir 2025
-
Target Mandatori Semester II-2025, ESDM Mulai Uji Coba B50 ke Alat-alat Berat
-
Ritel dan UMKM Soroti Larangan Kawasan Tanpa Rokok, Potensi Rugi Puluhan Triliun
-
Jurus Bahlil Amankan Stok BBM di Wilayah Rawan Bencana Selama Nataru
-
Modal Dedaunan, UMKM Ini Tembus Pasar Eropa dan Rusia dengan Teknik Ecoprint
-
Perubahan Komisaris Bank Mandiri Dinilai Strategis Dukung Ekspansi Bisnis
-
Harga Emas Hari Ini Naik Lagi, UBS dan Galeri24 di Pegadaian Makin Mengkilap
-
Grab Tawarkan Jaminan Tepat Waktu Kejar Pesawat dan Kompensasi Jutaan Rupiah
-
Kuota Mudik Gratis Nataru Masih Banyak, Cek Syarat dan Rutenya di Sini