Direktur Jenderal Mineral dan Batubara mengatakan, penerimaan disektor Mineral dan Batubara hingga akhir tahun tidak akan mencapai target pada 2015 sebesar Rp52 triliun.
"Hingga saat ini penerimaan disektor minerba sekitar Rp31 triliun atau sekitar 50 persen. Mungkin sampai akhir tahun tidak mencapai target," kata Bambang Gatot saat ditemui di Hotel Shangri La, Jakarta, Rabu (16/12/2015).
Ia mengatakan, pendapatan yang tidak mencapai target tersebut akan mempengaruhi penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Hal ini merupakan hal yang wajar memingat harga komoditas mengalami penurunan yang signifikan.
"Ini wajar kalau menurut saya. Karena harga komoditas ini juga banyak turun, permintaan melambat di dunia jadinya pengaruhnya ke produksinya menurun. Selain itu pasar utama batubara Indonesia yakni Cina menurunkan permintaan impornya," ungkapnya.
Kendati demikian, pihaknya akan optimis pada 2016 kondisi tambang akan kembali membaik.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Minerba, pada November harga batubara berada di level 54,43 dollar AS per ton, atau turun 5,16 persen dibandingkan dengan posisi pada Oktober 2015 yang berada di posisi 57,39 dollar AS per ton.
Berita Terkait
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
DPD RI Buka Pintu Ekspor Pertanian ke Belarus, Perkuat Program Asta Cita
-
Saat Kenangan Jadi Komoditas: Psikologi di Balik Tren Vintage Masa Kini
-
Tarif Trump Jadi 19 Persen, APINDO Ungkap Paket Kompromi Impor Strategis AS
-
Sri Mulyani Soroti Anjloknya Harga Nikel
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Fakta-Fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Spesifikasi E6900H dan Wheel Loader L980HEV SDLG Indonesia
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina