Suara.com - Dua BUMN Reasuransi, yakni PT Reasuransi Umum Indonesia (Persero) akhirnya dimerger ke dalam PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau disebut Indonesia-Re. Merger ini akan mulai dilakukan pemeritan di tahun 2016.
Penandatangan akta penggabungan Reasuransi Umum Indonesia ke dalam Indonesia-Re dilakukan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (18/12/2015). Acara ini disaksikan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK, Firdaus Djaelani.
Menurut Presiden Direktur Indonesia-Re Frans Y. Sahusilawane mengatakan, kebijakan penggabungan BUMN Reasuransi tersebut merupakan tindaklanjut dari transformasi perusahaan reasuransi nasional menuju perusahaan reasuransi yang besar dan kokoh.
"Pascapenggabungan ini, Indonesia-Re akan mengkonsolidasikan lini-lini bisnisnya dan meningkatkan pelayanan reasuransi kepada pelanggan dengan mengembangkan teknologi informasi," ujarnya.
Ia menjelaskan, dengan penggabungan tersebut maka pada 2016 total premi diperkirakan mencapai Rp5 triliun, dengan perkiraan laba bersih sekitar Rp1 triliun.
"Tahun ini (2015) premi baru berkisar Rp2,5 triliun, dengan perkiraan laba bersih baru mencapai sekitar Rp500 miliar," ujarnya.
Sementara itu, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan penggabungan kedua perusahaan ini merupakan momentum sejarah bagi industri reasuransi nasional.
"Keputusan ini merupakan komitmen Pemerintah dalam mendirikan Perusahaan Reasuransi Nasional (PRN) yang besar dan kuat serta mampu bersaing di kancah regional dan global," ujar Rini.
Ia menjelaskan, RoadMap PRN sudah jelas, dimana Pemerintah menyelesaikan fase pertama yaitu mendirikan perusahaan induk reasuransi Indonesia Re dengan dua anak usaha yaitu perusahaan asuransi kerugian PT Asuransi ASEI Indonesia dan ReIndo Syariah.
Sedangkan fase berikutnya adalah menggabungkan portofolio bisnis Nasional Indonesia Reasuransi (Nasre) ke dalam Indonesia-Re.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK, Firdaus Djaelani mengatakan penggabungan kedua perusahaan tersebut dapat meningkatkan kapasitas BUMN Reasuransi di Indonesia.
Ia menjelaskan, selama ini setidaknya premi dari bisnis reasuransi mengalir ke luar negeri sekitar Rp30 triliun per tahun.
"Untuk itu kita perlu meningkatkan kapasitas BUMN Reasuransi untuk secara bertahap dapat mengurangi desifit premi yang mengalir ke luar negeri tersebut," tegasnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Presiden Prabowo Bolehkan WNA Pimpin BUMN, KPK: Wajib Setor LHKPN!
-
Aturan Baru Prabowo: Ekspatriat dan WNA Bisa Pimpin BUMN
-
Bos Danantara Curiga Laporan Keuangan BUMN 'Dipercantik': Akan Ada Koreksi Besar-besaran!
-
Danantara Analisa BUMN yang Butuh Direksi WNA
-
Prabowo Izinkan WNA Pimpin BUMN: Era Baru atau Ancaman?
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 2 Jutaan Layar AMOLED yang Tetap Jelas di Bawah Terik Matahari
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
Terkini
-
Tembus 1 Juta Pengguna, Pegadaian Apresiasi Nasabah Tring! dan Percepat Transformasi Digital
-
Super Apps TRING! Sinergi BRI dan Pegadaian Kembangkan Bisnis Emas
-
Direksi Garuda Dirombak dan Orang Asing Jadi Pejabat, Bos Danantara Singgung soal Korupsi
-
Studi UI Ungkap Industri Kripto Berpotensi Ciptakan 1,22 Juta Lapangan Kerja
-
Direstui OJK, BSI Miliki Dua Direksi Baru
-
Hunian di Bekasi Laris Manis, LPCK Mau Gali Cuan
-
Luhut Minta Rp50 Triliun Kas Negara untuk INA, Menkeu Purbaya Balas Menohok: Mereka Banyak Uang
-
Emas Antam Ngegas Terus, Harganya Kini Rp 2.485.000 per Gram
-
Uang Pemda Nganggur Tembus Rp254 Triliun! Menkeu Purbaya Pusing: Pada Protes Dipotong
-
Dibuka Menguat, Tapi IHSG Langsung Merosot ke Zona Merah