Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa tahun 2015 yang baru lalu merupakan tahun penuh tantangan, terutama di sektor keuangan. Masalahnya pada tahun itu, ada berbagai masalah seperti perlambatan ekonomi dunia, ketakutan atas kenaikan suku bunga The Fed, juga optimisme dan kepercayaan yang belum muncul.
"Tapi, mengikuti perjalanan secara detail satu tahun kemarin, saya optimistis pada tahun 2016, kita akan lebih baik. Jauh lebih baik dari tahun kemarin," ujar Jokowi, dalam pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), di Gedung BEI, Jakarta, Senin (4/1/2015).
Jokowi menuturkan, pada tahun 2015 banyak yang meragukan realisasi APBN. Sehubungan dengan itu, Jokowi pun mengaku dirinya selalu mengecek kepada Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro.
"Banyak orang yang ragu-ragu mengenai realisasi APBN itu. Setiap hari bisa tanya ke Menko Perekonomian dan (Menteri) Keuangan. Setiap pagi, malam dan tengah malam, saya kontrol," katanya.
"Tapi akhirnya, pada penutupan tahun kemarin, pendapatan negara mencapai 84,7 persen atau sebesar Rp1.491 triliun, penerimaan pajak mencapai 83 persen atau sebesar Rp1.235,8 triliun, penerimaan nonpajak 93,8 persen atau Rp252,4 triliun, plus penerimaan hibah Rp3 triliun. Artinya, apa yang kita takutkan tidak terjadi. Kalau kita kerja biasa-biasa, mungkin seperti yang diperkirakan orang akan terjadi," imbuh Jokowi.
Sementara itu untuk serapan atau realisasi belanja negara, Jokowi menambahkan bahwa pada tahun 2015 lalu besarnya mencapai 91,2 persen atau sekitar Rp1.810 triliun.
"Saya yakin ini bukan yang main-main. Penerimaan seperti itu dalam perlambatan ekonomi, bukan sesuatu yang kecil, dan masih ada Silpa (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) Rp10,8 triliun. Sedangkan (untuk) pertumbuhan ekonomi, perkiraan antara 4,7 hingga 4,8 persen, turun sedikit dibandingkan 2014 yang sebesar 5 persen," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Stockbit Error Sejak Pagi, Publik Ancam Pindah Platform Hingga Lapor YLKI
-
HIPMI Soroti Dugaan Tekanan Kelompok Kepentingan di Industri Tekstil
-
Rupiah Loyo di Tengah Kuatnya Dolar AS, RUU Redenominasi Jadi Sorotan
-
IHSG Masih Menghijau Pagi Ini di Awal Sesi, Rawan Aksi Profit Taking
-
Ratusan Eksportir Sawit Diduga Nakal, Kibuli Negara Dengan Modus Pintar
-
Ekonom Sebut Moratorium Cukai Rokok Lebih Untung Bagi Negara Dibanding Kenaikan
-
Waduh, Kesadaran Masyarakat Indonesia Melek Keuangan Syariah, Masih Kecil!
-
Bursa Kripto Domestik Siapkan Solusi untuk Transaksi Jumbo
-
Emas Antam Lompat Tinggi Lagi, Harganya Tembus Rp 2.296.000 per Gram.
-
BI Jakarta: Transaksi QRIS di Bawah Rp 500 Ribu Gratis