Suara.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero menargetkan pendapatan pada 2016 sekitar Rp20 triliun, meningkat 48,18 persen dibanding pendapatan 2015 (unaudited) sebesar Rp13,5 triliun.
"KAI optimitistis pendapatan pada 2016 bisa menembus Rp20 triliun, dengan target laba berkisar Rp1,2 triliun-Rp1,3 triliun," kata Direktur Utama KAI Edi Sukmoro, saat paparan "Evaluasi Angkutan Natal 2015 dan Tahun Baru 2016", di Jakarta, Rabu (6/1/2015).
Menurut Edi, selama tahun 2016 perseroan diharapkan mampu mengangkut penumpang 72,3 juta orang, naik dari tahun 2015 sebanyak 68,54 juta orang.
Saat yang bersamaan volume barang yang terangkut diproyeksikan mencapai 62,92 juta ton tumbuh dari tahun 2015 sebanyak 29,65 juta ton.
Edi menjelaskan, target-target pada 2016 sangat dipengaruhi pencapaian yang sudah direalisasikan pada tahun 2015, seperti penambahan KA dalam rangka program pemerintah yang bertujuan mengakomodasi kebutuhan masyarakat akan moda transportasi massa tepat waktu dan bebas macet.
Beberapa KA tersebut yaitu KA Malioboro Ekspres Pagi, KA Perintis Batara Kresna, KA Ekonomi Sidoarjo-Bojonegoro, KA Joglokerto, KA Kertajaya Rangkaian Panjang.
Sementara lonjakan angkutan barang didodong pengoperasian angkutan KA petikemas di Terminal Petikemas Surabaya, mengaktifkan kembali angkutan pupuk dengan KA lintas Cilacap-Ceper dan Cilacap-Prupuk, serta KA angkutan semen Bima.
Khusus angkutan barang, tambah Edi, pada tahun 2016 akan terjadi lonjakan volume dalam jumlah signifikan sejalan dengan selesianya jalur ganda (double track) angkutan barang di wilayah Sumatera Selatan.
Secara keseluruhan, pada tahun 2016, KAI menyiapkan dana investasi (capital expenditure/capex) sekitar Rp8,5 triliun, sebesar Rp3,5 triliun diantaranya merupakan pengalihan dari tahun 2015, sedangkan Rp4,5 triliun investasi baru.
"Dana investasi 2016 dialokasikan untuk penambahan jumlah gerbong KA, baik yang untuk jalur eksisting maupun untuk pengadaan gerbong untuk KA Bandara," katanya.
Ia menambahkan, KAI mendapat penugasan dari pemerintah untuk mengelola KA Bandara Soekarno-Hatta, KA Bandara Minangkabau, KA Bandara Kulonprogo.
"Selain mengelola tentu KAI akan menjadi pihak pengadaan 'rolling stock' (sarana) KA, seperti lokomotif, gerbong hingga berbagai fasilitas pelayanan pada perlintasan kereta," ujarnya.
(Antara)
Berita Terkait
-
Kasus Korupsi Jalur Kereta Api Surabaya, KPK Periksa Haji Mamad soal Dugaan Fee Pejabat
-
Whoosh Disorot! KPK Usut Dugaan Korupsi Kereta Cepat, Mark-Up Biaya Terendus?
-
Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 37,7 Triliun Hingga Kuartal III-2025
-
Jalur Kedunggedeh Normal Lagi Usai KA Purwojaya Anjlok, Argo Parahyangan Jadi Pembuka Jalan
-
KA Purwojaya Anjlok, 8 Perjalanan Kereta Dibatalkan, Cek Rute dan Info Refund di Sini
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Emas Antam Lebih Murah Rp 15.000, Berikut Daftar Harganya
-
Pengamat Energi Nilai Implementasi 'Co-Firing' untuk Transisi PLTU Secara Bertahap
-
Pemerintah Klaim Petani Bisa Cuan Gara-gara Program BBM E10
-
Rincian PMK No 72 Tahun 2025, Insentif Pajak untuk 5 Industri dan Pariwisata
-
IHSG Diprediksi Menguat 'Bersama' Wall Street, Cek Saham-saham Rekomendasi Ini
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
Satu Lagi Bank Bangkrut, OJK Cabut Izin Usaha BPR Nagajayaraya Sentrasentosa
-
Laba Inti PWON Lampaui Ekspektasi Konsensus di Kuartal 3 2025
-
Menkeu Purbaya Tolak Skema Burden Sharing BI-Kemenkeu, Singgung Independensi
-
Kebiasaan Mager Bisa Jadi Beban Ekonomi