Suara.com - Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan penyelundupan barang ilegal ke Indonesia sering lewat jalur laut dan mendarat lewat pelabuhan-pelabuhan berskala kecil.
“Indonesia ini kan sangat luas, terdiri dari banyak pulau. Banyak pelabuhan-pelabuhan kecil yang berdekatan dengan negara tetangga atau dekat dengan daerah perbatasan, ini dimanfaatkan untuk menyelundupkan barang dari berbagai negara, mereka lewat sana semua,” kata Heru saat menggelar konferensi pers di kantor Ditjen Bea Cukai, Jakarta, Jumat (8/1/2016).
Bea dan Cukai mencatat jumlah kasus penyelundupan barang illegal meningkat hingga 50,7 persen pada 2015.
Heru mengungkapkan sepanjang 2015, sedikitnya terjadi 10 ribu kasus dengan nilai barang selundupan Rp3,7 triliun. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 6.640 kasus.
"Jadi untuk penindakan barang ilegal ini cukup meningkat drastis. Meningkat sebesar 50,7 persen dibanding tahun lalu. Ini prestasi yang berhasil dicapai Ditjen Bea Cukai," kata dia.
Heru menambahkan jalur laut masih menjadi andalan para pengedar narkoba untuk memasukkan barang ke Indonesia. Berdasarkan catatan Bea Cukai, penyelundupan narkoba juga meningkat dua kali lipat sejak 2014.
"Penyelundupan narkoba yang ditangkap tahun 2015 sebanyak 699 kilogram narkoba, atau meningkat dua kali lipat di banding tahun 2014 sebanyak 316," katanya.
Merespon masih maraknya kasus penyelundupan, tahun ini Bea Cukai akan meningkatkan pengawasan jalur laut dan bandar udara.
“Sekarang kan sudah masuk MEA, jadi kita terus tingkatkan pengawasan untuk melindungi produk dalam negeri agar tidak kalah bersaing dengan produk dari negara-negara lain,” kata dia.
Tag
Berita Terkait
-
Selundupkan Bibit Lobster, Pejabat KKP Terancam Segera Ditahan
-
AS Nilai Indonesia Pengekspor Satwa Langka Terbesar
-
Hendak Tunggu Pelanggan, Pengedar Sabu Ini Ditangkap Polisi
-
Polres Tanjung Priok Gagalkan Penyelundupan Senilai Rp4,2 Miliar
-
Nilai Penjualan Satwa Langka Lebihi Perdagangan Senpi Ilegal
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Kebiasaan Mager Bisa Jadi Beban Ekonomi
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
IHSG Merosot Lagi Hari Ini, Investor Masih Tunggu Pertemuan AS-China
-
Ada Demo Ribut-ribut di Agustus, Menkeu Purbaya Pesimistis Kondisi Ekonomi Kuartal III
-
Bahlil Blak-blakan Hilirisasi Indonesia Beda dari China dan Korea, Ini Penyebabnya