Suara.com - Presiden Joko Widodo mengakui bahwa pembangunan Indonesia selama ini menimbulkan kesenjangan ekonomi yang luar biasa antar wilayah. Selain itu, ketimpangan kemiskinan di Indonesia juga masih menjadi pekerjaan rumah yang besar.
Pernyataan ini dikemukakan oleh Presiden Joko Widodo saat membuka Rakernas PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (10-12/1/2016).
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengakui bahwa ada ketimpangan ekonomi yang luar biasa antar wilayah di Indonesia. Ia mencontohkan wilayah paling timur Indonesia Papua dimana harga barang-barang kebutuhan pokok sangat mahal karena sulitnya jalur distribusi. "Oleh sebab itu sangat penting untuk membangun konektivitas jalur laut dan udara di seluruh wilayah Indonesia," kata Jokowi.
Jokowi menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur di Indonesia kedepan benar-benar harus "Indonesia Sentris". "Makanya jangan heran kalau anggaran negara yang dialokasikan untuk pembangunan Indonesia Timur melonjak besar dibanding era sebelumnya," ujar Jokowi.
Jokowi mengakui ada keraguan infrastruktur yang sudah dilakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) yang sudah dilakukan dirinya akan bisa diselesaikan sampai tuntas. Mulai dari proyek pembangunan jalan Tol Trans Sumatera, pembangunan Kereta Api di Sulawesi, hingga pembangunan MRT.
"Pembangunan infrastruktur adalah masalah keputusan. Kalau tidak ada keputusan, tidak akan ada kemajuan. Begitu sudah diputuskan, harus kita tuntaskan. Saya akan pastikan itu karena akan saya tinjau setiap 3 atau 4 bulan," jelas Jokowi.
Tag
Berita Terkait
- 
            
              BMKG Peringatkan Krisis Pangan Akibat Cuaca Ekstrem, Desak Pembangunan Infrastruktur Tahan Bencana
 - 
            
              Bongkar Penampakan Ijazah Gibran dengan Alumni MDIS Singapura, Apakah Sama?
 - 
            
              Riwayat Pendidikan Gibran di Orchid Park Secondary School Disorot, Ini Fakta dan Profil Sekolahnya
 - 
            
              Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
 - 
            
              Pemerataan Pembangunan Infrastruktur hingga ke Wilayah Timur Indonesia
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
 - 
            
              Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
 - 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD
 - 
            
              Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
 - 
            
              Inflasi YoY Oktober 2,86 Persen, Mendagri: Masih Aman & Menyenangkan Produsen maupun Konsumen