Suara.com - Maskapai PT Garuda Indonesia membatalkan penerbangan rute Jember-Surabaya dan sebaliknya pada Rabu, karena memasuki musim sepi penumpang pada Januari 2016.
"Hari ini memang penerbangan dibatalkan (cancel) karena alasan operasional yakni penumpangnya tidak lagi ramai," kata General Manajer PT Garuda Indonesia Tbk Area Jember, Syamsul Adnan, di Jember, Rabu (13/1/2016).
Menurutnya, pembatalan jadwal penerbangan tidak hanya pada Rabu ini, namun pada tanggal 17 Januari 2016 rencananya juga tidak ada penerbangan, karena pada bulan Januari memasuki musim sepi penumpang (low season).
"Pihak maskapai sudah jauh-jauh hari mengumumkan kepada penumpang terkait dengan rencana pembatalan penerbangan tersebut, sehingga penumpang yang berencana naik Garuda pada saat itu bisa menunda keberangkatannya atau menggunakan moda lain," paparnya.
Ia menjelaskan penerbangan yang dibatalkan Garuda Indonesia hanya rute Surabaya-Jember, sedangkan rute Surabaya-Banyuwangi masih tetap beroperasi karena peminatnya cukup banyak.
"Permintaan rute Surabaya-Jember rendah, sehingga pihak maskapai memutuskan untuk membatalkan penerbangan dengan alasan operasional," ucap pria yang akrab disapa Adnan itu.
Ia enggan menjelaskan secara detail berapa jumlah penumpang yang menggunakan pesawat Garuda Indonesia selama beberapa hari terakhir, namun, ia mengatakan jumlahnya cukup rendah dibandingkan pada hari-hari normal sebelumnya.
Sementara Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bandara Notohadinegoro Jember, Edi Purnomo mengatakan pihaknya sudah menerima pemberitahuan pembatalan jadwal penerbangan Garuda Indonesia tersebut.
"Tidak ada aktivitas penerbangan di bandara yang berada di Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung tersebut karena pihak maskapai membatalkan penerbangan Surabaya-Jember PP," katanya.
Menurut dia, status bandara buka dan kegiatan operasional di bandara berjalan normal, namun pihak maskapai Garuda Indonesia membatalkan penerbangan karena alasan operasional.
Dengan batalnya penerbangan Garuda di Bandara Notohadinegoro, maka tidak ada aktivitas penerbangan di bandara Jember tersebut karena Garuda merupakan satu-satunya maskapai yang beroperasi di bandara setempat, sedangkan Susi Air rute Sumenep-Jember juga sudah tidak beroperasi sejak 1 Januari 2016.
Berita Terkait
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Kolaborasi OPPO dan Garuda Indonesia Hadirkan Pengalaman Premium dari Langit hingga Race Track
-
Garuda Indonesia Group Angkut Bantuan Logistik Lebih dari 20 Ton ke Wilayah Terdampak Banjir
-
Bos Garuda Sebut Semua Gaji Direksi Sepakat Dipotong 10 Persen
-
Ada Perubahan Rencana, Daftar Lengkap Penggunaan Dana Rp 23,67 Triliun Garuda Indonesia
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok