Suara.com - Saham-saham di Wall Street mengakhiri sesi bergejolak lebih tinggi pada Kamis (Jumat pagi WIB 22/1/2016), karena lonjakan harga minyak mengangkat saham minyak bumi yang terpukul jatuh dan mendorong sentimen investor.
Dow Jones Industrial Average naik 115,94 poin (0,74 persen) menjadi ditutup pada 15.882,68.
Indeks berbasis luas S&P 500 berakhir naik 9,66 poin (0,52 persen) menjadi 1.868,99, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq bertambah sedikit 0,37 poin (0,01 persen) menjadi 4.472,06.
Keuntungan itu sebuah pergeseran sambutan setelah kekacauan pada Rabu mendorong indeks utama AS jatuh 3,5 persen. Mereka datang setelah reli di pasar saham Eropa karena Bank Sentral Eropa mengisyaratkan stimulus baru pada Maret.
Harga minyak AS melonjak 4,2 persen menjadi 29,53 dolar AS per barel, sebuah langkah yang sebagian dilihat sebagai pembalikan teknis penurunan tajam Rabu ke tingkat terendah 12-tahun.
Anggota Dow, Chevron dan ExxonMobil masing-masing naik 2,6 persen dan 1,6 persen.
Produsen kecil seperti Apache dan Marathon Oil, melonjak 7,6 persen dan 11,8 persen.
Namun, perdagangan masih bergejolak, dengan Nasdaq sempat jatuh ke wilayah negatif di sore hari serta Dow dan S&P 500 berakhir di bawah posisi tertinggi sesi Kamis.
Saham-saham Tiongkok yang tercatat di AS menguat, dengan Alibaba naik 2,9 persen, Baidu naik 2,8 persen dan Weibo bertambah 1,3 persen.
Verizon naik 3,3 persen karena melaporkan laba kuartal keempat 5,5 miliar dolar AS, dibandingkan dengan kerugian 2,1 miliar dolar AS pada tahun lalu, mengalahkan perkiraan. Raksasa telekomunikasi ini memperkirakan laba 2016 sebanding dengan 2015.
Railroad Union Pacific turun 3,6 persen setelah melaporkan laba kuartal keempat turun menjadi 1,1 miliar dolar AS, karena volume bisnisnya menurun sembilan persen.
United Airlines naik 0,5 persen setelah melaporkan laba kuartal keempat 823 juta dolar AS, jauh di atas 28 juta dolar AS pada periode sama tahun lalu. United juga mengumumkan pesanan untuk 40 pesawat baru Boeing 737-700 senilai sekitar 3,2 miliar dolar AS. Boeing naik 1,0 persen. (Antara)
Berita Terkait
-
IHSG Bisa Menguat Lagi Hari Ini, 6 Saham Ini Bisa Jadi Rekomendasi
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
IHSG Diproyeksi Menguat Hari Ini: Bursa Asia Melemah, Wall Street Was-was Saham AI
-
Sentimen Global Dorong IHSG Lanjut Menguat Hari Ini, Asing Net Buy Rp 1 Triliun
-
Sentimen The Fed Tahan IHSG di Bawah Resistance 8180
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus
-
Finex Rayakan 13 Tahun Berkarya