Suara.com - Sebuah rumah bambu berukuran besar dan beratapkan jerami membentang indah di pinggiran kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Rumah tersebut menggunakan material bambu untuk semua bagian dasar bangunannya.
Tak hanya itu, sejumlah bangku panjang serta meja juga terbuat dari bahan bambu. Bisa dibilang hanya kulkas dan laptop saja yang bukan terbuat dari material bambu di rumah itu.
"Kenyataannya, bambu bisa dibuat untuk apapun sebagai bahan bangunan. Bahkan daun pintu dan kusen di rumah ini juga terbuat dari bambu," kata Mukoddas Albantani, sang pemilik rumah bambu tersebut saat diwawancarai oleh suara.com, di Tangerang Selatan, Kamis (21/1/2016).
Albantani lantas menjelaskan bahwa bagi masyarakat Indonesia, terutama yang hidup di pedesaan atau kampung, bambu sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Ibaratnya, sejak lahir hingga masuk liang kubur, masyarakat Indonesia selalu tak lepas dari penggunaan bambu.
"Sayangnya, saking biasanya dengan material bambu, masyarakat kita tidak menyadari bahwa ada begitu banyak potensi luar biasa dari penggunaan bambu yang belum banyak diketahui," ujar Albantani.
Berangkat dari keprihatinan inilah, Albantani bersama kawan-kawannya mendirikan Komunitas Gemma Bambu Nusantara. Albantani lantas memproduksi berbagai produk yang menggunakan bahan dasar bambu. Mulai untuk keperluan bahan bangunan seperti pintu, kusen, lantai, tiang rumah, tiang penyangga genteng. "Bahkan bangunan yang terbuat dari bambu itu lebih tahan gempa bumi karena dia lebih fleksibel dan mampu menyerap getaran gempa. Bangunan yang dibuat dari bambu dan dikonstruksi dengan sistem pasak akan mampu mengatasinya," tambah Albantani.
Tak hanya itu, bambu bahkan bisa diproduksi menjadi sepeda, baju dan kemeja dari serat bambu, perabotan rumah tangga seperti meja, kursi. dipan kasur. Bahkan banyak yang belum tahu, selama ini hanya rebung atau bambu muda saja yang bisa dimakan dari tanaman bambu. Padahal daun bambu juga bisa diseduh dan dijadikan teh.
Merasa order atas produk bambu hasil karyanya terus meningkat, Albantani menyadari usahanya harus ditata dengan lebih profesional dari segi bisnis ataupun hukum. Hingga lahirlah PT Gemma Bambu Nusantara pada November 2015. "Alhamdulillah, sampai kini omzet kami sejak berdiri PT kami sudah menembus Rp2 miliar," tutur Albantani.
Albantani bahkan mengakui pihaknya sudah mulai melakukan ekspor sepeda bambu ke Belgia. Ia juga mendapatkan tawaran bekerja sama dengan sejumlah pengusaha dari Cina dan India. "Namun saya menolak karena Indonesia diposisikan cuma sebagai pemasok bahan mentah bambu. Kalau mereka bawa teknologinya kemari, ayo kita terbuka untuk kerjasama," jelas Albantani.
Indonesia saat ini merupakan negara penghasil bambu terbesar ketiga di dunia setelah Cina dan India. Jika tidak hati-hati, produk bambu yang mendominasi Indonesia justru dihasilkan teknologi olahan dari Cina dan India. Oleh sebab itulah, Albantani menginginkan juga ada pusat riset pengembangan teknologi pemanfaatan bambu.
Albantani bermimpi tahun 2019, Tangerang Selatan bisa menjadi Pusat Bambu Dunia. September mendatang, ada 98 walikota dunia yang berkumpul di Tangerang Selatan untuk membahas inovasi pemanfaatan bambu.
Selain sebagai pusat penelitian pengembangan teknologi pemanfaatan bambu, Albantani juga menyiapkan lahan pembibitan dan penanaman bambu di Tangsel. "Selama ini kita banyak mengandalkan pasokan bambu eksisting di kawasan Banten. "Namun kedepan, seiring meningkatnya pemanfaatan bambu, kita juga harus melestarikan penanaman bambu," tutup Albantani.
Berita Terkait
-
Klaim Ramah Lingkungan Tisu Bambu Dipertanyakan, Produksi Masih Bergantung Batu Bara
-
Mengenal Pak Agus: Figur Seniman Penjaga Napas Suling Bambu
-
Suling Bambu Sebagai Ruang Lintas Kalangan
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Penjarahan Rumah Uya Kuya di Pondok Bambu: Polisi Tangkap 9 Orang, Dalami Peran Pelaku
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
Terkini
-
IHSG Pecah Rekor Lagi Hari Ini, Apa Pemicunya
-
Jadwal Magang Nasional 2025 Batch 2: Dapatkan Uang Saku UMK dan Sertifikasi
-
Belum Ada Kata Sepakat, Shell Indonesia Mau Temui Pemerintah Lagi Bahas Stok BBM
-
Nego Alot, SPBU Vivo Dekati Kesepakatan Beli BBM 100 Ribu Barel dari Pertamina
-
100.565 Rekening Telah Diblokir Terkait Penipuan, Total Kerugian Masyarakat Capai Rp 7,5 Triliun
-
Bos Pertamina Patra Niaga Cek Kualitas BBM di Yogyakarta, Begini Hasilnya
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
ESDM: Meski Sudah Diuji BBM Bobibos Belum Tersertifikasi
-
Pupuk Indonesia Akan Revitalisasi 7 Pabrik Pupuk Tua, Cegah Pemborosan
-
Menteri Bahlil Kebut 18 Proyek Hilirisasi Energi, Target 2026 Jalan