Suara.com - Panin Asset Management meluncurkan produk pasar modal jenis reksa dana pendapatan tetap yang diharapkan dapat menjadi alternatif investasi pemodal menyusul sinyal perekonomian Indonesia yang cenderung mulai membaik.
"Adanya kebutuhan nasabah terhadap produk yang menghasilkan pendapatan berkala bulanan, kami menerbitkan produk baru Panin Dana Pendapatan Berkala (PDPB)," ujar Direktur Panin Asset Management Ridwan Soetedja, di Jakarta, Selasa (26/1/2016).
Panin Dana Pendapatan Berkala merupakan jenis reksa dana pendapatan tetap yang menempatkan 80-100 persen investasinya pada instrumen surat utang atau obligasi, namun tidak menutup kemungkinan untuk diinvestasikan pada instrumen pasar uang, dengan komposisi maksimum sebesar 20 persen.
Ridwan Soetedja optimistis produk itu akan diminati investor mengingat sinyal penurunan suku bunga deposito perbankan setelah Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan (BI rate).
Head of Operation and Business Development Panin Asset Management, Rudiyanto menambahkan bahwa aset dasar produk Panin Dana Pendapatan Berkala yang mayoritas dalam obligasi itu memberi potensi imbal hasil positif, apalagi tren inflasi di dalam negeri cenderung rendah.
"Pada tahun 2013 lalu tercatat inflasi naik, BI rate juga naik, nilai obligasi minus 5,15 persen. Artinya, dengan inflasi tahun ini yang menurun maka sudah bisa diprediksikan," katanya.
Ia memaparkan bahwa komposisi portofolio inti pada produk Panin Dana Pendapatan Berkala yakni sebesar 30-50 persen adalah surat utang negara (SUN) berjangka pendek menengah, dan 5-30 persen adalah obligasi pemerintah menengah panjang dengan memanfaatkan momentum pasar. Adapun, 20-40 persen ditempatkan pada obligasi korporasi berkualitas baik dan 5 persen di deposito atau pasar uang.
"Ketika suku bunga rendah dan diikuti dengan inflasi, kemungkinan obligasi akan naik, nah jadi besaran persentase itu kami pakai untuk obligasi pemerintah jangka panjang. Sedangkan untuk obligasi korporasi, dari hasil penelitian obligasi yang bagus adalah obligasi dengan peringkat minimal AA (double A) dan jatuh tempo di bawah lima tahun. Obligasi ini tidak pernah 'default'," papar Rudiyanto. (Antara)
Berita Terkait
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
Tips dan Cara Memulai Investasi Reksa Dana dari Nol, Aman untuk Pemula!
-
Mengenal Deposito: Investasi 'Klasik' yang Aman, tapi Apakah Masih Relevan?
-
Kenapa Banyak Orang Beralih ke Investasi Reksa Dana? Simak Keuntungannya
-
15 Juta Investor Reksa Dana: Gelombang Investasi Anak Muda Dorong Pertumbuhan Pasar Modal?
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara