Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Kamis sore (28/1/2016) menguat 29 poin menjadi Rp13.847 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.876 per dolar AS.
"Faktor eksternal cukup dominan dalam menopang laju nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini," ujar pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Kamis (28/1/2016).
Ia memaparkan bahwa faktor harga minyak mentah dunia yangkembali bergerak menguat memberi harapan pada mata uang di negara-negara penghasil komoditas, termasuk Indonesia. Diharapkan, harga komoditas kembali pulih sehingga dapat mendukung penerimaan fiskal.
Harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Kamis (28/1/2016) sore ini, terpantau berada di level 32,35 dolar AS per barel, menguat 0,15 persen. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi 33,24 dolar AS per barel, naik 0,42 persen.
Selain itu, lanjut dia, bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang menahan kenaikan suku bunganya pada Januari tahun ini mendorong minat pelaku pasar untuk kembali masuk ke aset mata uang berisiko.
"The Fed diperkirakan menaikan suku bunganya pada Maret 2016 nanti," katanya.
Sementara dari dalam negeri, ia menilai sentimennya cenderung masih netral. Pelaku pasar masih menanti data realisasi anggaran APBN di awal tahun 2016 ini, serta data inflasi Januari yang sedianya akan dirilis pada februari mendatang.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan bahwa pelemahan dolar AS terhadap rupiah diproyeksikan hanya bersifat jangka pendek dikarenakan para investor tidak mungkin terus berharap tingkat suku bunga AS akan tetap dan terus mengharapkan kenaikan harga minyak mentah dunia.
"The Fed masih berencana menaikkan suku bunganya secara bertahap pada tahun ini guna membangkitkan kembali perekonomian AS," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis (28/1/2016) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.889 dibandingkan hari sebelumnya (27/1/2016) Rp13.871. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing