Suara.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) meyakini tren kredit bermasalah (non performing loan/NPL) akan menurun pada 2016 seiring keyakinan membaiknya perekonomian Indonesia.
"Saya yakin akan turun karena sudah ada relaksasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan penurunan suku bunga Bank Indonesia," ujar Dewan Komisioner LPS Destry Damayanti usai sebuah acara diskusi di Jakarta, Jumat (29/1/2016).
Destry mengatakan NPL perbankan Indonesia berada di 2,7 persen pada 2015. Menurut dia, hal ini disebabkan penurunan harga komoditas tambang yang memang kecenderungannya sudah terjadi pascatahun 2009.
Dia melanjutkan angka 2,7 persen tersebut perlu mendapat perhatian lebih karena ada kencenderungan nilai NPL meningkat dua kali lipat dalam rentang tahun 2013-2015.
Selain itu, lanjut Destry, yang perlu diwaspadai perbankan adalah melambatnya dana pihak ketiga (DPK). Ini disebutnya dapat membuat nilai "loan to deposit ratio" (LDR) dapat mencapai 100 persen.
Jika keadaan tersebut terjadi, likuiditas akan semakin ketat yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan padahal bank harus mengelurakan kredit lebih cepat. Akibatnya bank kesulitan menurunkan suku bunga.
Oleh karena itu, Destry menyarankan bank mengeluarkan produk-produk baru seperti obligasi dan memaksimalkan sumber dana terutama dana pensiun serta asuransi.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia memang diyakini semakin membaik pada 2016. Kepala Ekonom Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto mengatakan hal tersebut karena berbagai kebijakan Bank Indonesia yang lebih akomodatif daripada dua tahun sebelumnya.
"Kebijakan Bank Indonesia lebih akomodatif dan ruang penyesuaian BI rate terbuka walau tetap menjaga kehati-hatian di tengah tingginya ketidakpastian global dalam jangka pendek," ujar Ryan.
Hal itu terlihat dari keputusan BI untuk menurunkan BI rate 25 basis poin menjadi 7,25 persen, berdasarkan hasil rapat Dewan Gubernur BI pada 13-14 Januari 2016.
Ia optimistis bahwa kebijakan yang disambut positif oleh pasar itu pun akan dilakukan dua sampai tiga kali lagi pada 2016 juga sebesar 25 poin.
Kebijakan-kebijakan yang mempermudah investasi dan mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah-daerah dinila Ryan sebagai bentuk keseriusan pemerintahan akibat pertumbuhan ekonomi pada 2015 hingga tiga kuartal berkisar 4,7 persen, menurun dibandingkan dengan pada 2014 yang rata-rata menyentuh lima persen.
Pada tahun 2016, beberapa pihak percaya pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai angka 5,3 persen.
Mengacu Statistik Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per November 2015, besaran NPL perbankan nasional mencapai Rp104,99 triliun. Dengan demikian tingkat NPL terkini perbankan nasional mencapai 2,65 persen dari total kredit perbankan nasional yang mencapai Rp3.950,61 triliun.
Jumlah ini tak berbeda jauh dengan November 2014. Kala itu besaran NPL perbankan nasional mencapai Rp84,75 triliun. Dengan demikian tingkat NPL terkini perbankan nasional pada waktu itu mencapai 2,35 persen dari total kredit perbankan nasional yang mencapai Rp3.596,61 triliun.(Antara)
Berita Terkait
-
OJK Sebut Bank Tetap Bisa Berikan Kredit Meski SLIK Macet, Tapi...
-
Menkeu Purbaya Bakal Hapus Kredit Macet di Bawah Rp1 Juta
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
-
Berapa Gaji Ketua LPS? Purbaya Yudhi Sadewa Kaget Honor Jadi Menkeu Lebih Kecil
-
Anggito Abimanyu Mundur dari Jabatan Wamenkeu
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
USS Jakarta 2025 x BRI: Nikmati Belanja Fashion, Sneakers dan Gaya Hidup Urban dengan Promo BRI
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Dapat Tax Holiday, Bahlil Pastikan PT Lotte Chemical Indonesia Perluas Pabrik di Cilegon
-
Menteri UMKM Tuding Bea Cukai sebagai Biang Kerok Lolosnya Pakaian Bekas Impor
-
Menperin Agus Sumringah: Proyek Raksasa Lotte Rp65 Triliun Bakal Selamatkan Keuangan Negara!
-
Cara Daftar Akun SIAPkerja di Kemnaker untuk Ikut Program Magang Bergaji
-
Presiden Prabowo Guyur KAI Rp5 T, Menperin Agus: Angin Segar Industri Nasional!
-
Selain Pabrik Raksasa Lotte, Prabowo Pacu 18 Proyek Hilirisasi Lain: Apa Saja Targetnya?
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
Harga Pupuk Subsidi Turun, Menko Pangan Apresiasi Pupuk Indonesia