Suara.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai kecepatan dan besaran serapan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) berpengaruh besar terhadap likuiditas perbankan.
"Likuiditas perbankan akan mencapai level terbaik jika dana APBN cepat dikucurkan dan jumlahnya besar," kata Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah di Jakarta.
Hal tersebut dikatakan Halim dalam seminar Tantangan dan Peluang Investasi di Pasar Modal dalam Era Turbulensi Ekonomi yang digelar oleh Lembaga Kajian dan Aksi Kebangsaan (LKAK) bersama Emco Asset Management di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (5/11/2015).
Halim mengatakan likuiditas sektor perbankan sebetulnya saat ini sudah membaik, namun belum mencapai level yang diharapkan. Dia mengacu pada pasokan uang yang beredar, dimana masih banyak yang berada di bawah titik pasokan uang.
"Dari uang beredar, pasti di bawah titik suplai. Puncak yang terjadi karena APBN masih belum terpakai. Dengan demikian perbankan kesulitan melakukan fungsi intermediasi," ujarnya.
Oleh sebab itu, lanjut dia, untuk mencapai titik puncak pasokan uang maka pemerintah harus segera mengucurkan APBN agar proyek-proyek pemerintah berjalan yang otomatis akan membuat perbankan juga bergerak karena proyek-proyek pemerintah juga menggunakan fasilitas kredit perbankan.
Ia meyakini likuiditas dan kredit sektor perbankan akan semakin membaik pada tahun 2016, namun dia menegaskan kembali hal tersebut tergantung kecepatan penyerapan dan besaran APBN 2016.
"Tahun depan, kalau APBN bisa cepat dan besar, saya yakin likuiditas membaik dan kredit juga membaik," ucapnya.
Dari informasi yang dihmpun Antara, APBN 2016 menetapkan belanja negara sebesar Rp2.095 triliun dan pendapatan negara RP1.822,5 triliun. Defisit anggara yang ingin dikendalikan pemerintah adalah maksimal 2,15 persen dari produk domestik bruto (PDB) atau sebesar Rp273 triliun.
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2016 sebesar 5,3 persen dengan laju inflasi sebesar 4,7 persen.
Seperti dengan APBNP 2015, pemerintah juga mencantumkan target kesejahteraan dalam APBN 2016. Target kesejahteraan yang ingin dicapai pemerintah adalah tingkat kemiskinan turun di rentang 9-10 persen, tingkat pengangguran 5,2-5,5 persen, tingkat kesenjangan ekonomi 0,39 dan Indeks Pembangunan Manusia 70,10. (Antara)
Berita Terkait
-
Ekonom UI Kritik Rencana Suntikan Rp200 T ke Bank: Salah Sasaran, Masalahnya Lemahnya Permintaan
-
Menkeu Baru Mau Guyur Rp200 Triliun ke Perbankan, Ternyata Bisa Tambah Lapangan Kerja
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
National Australia Bank Pangkas 410 Karyawan, Industri Perbankan Loyo?
-
Tren Nasabah Simpan Uang di Safe Deposit Tinggi, Efek Demo Ricuh?
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group
-
Syarat Impor iPhone 17 Dibongkar Mendag, Apple Harus Lakukan Ini Dulu
-
Setelah Sawit, BPDP Sasar Hilirisasi Kelapa dan Kakao
-
5 Fakta Sopir Bank Jateng Bawa Kabur Rp 10 M, Momen Ditinggal ke Toilet Jadi Kunci
-
Kasus Bank Century: Dulu Seret Nama Sri Mulyani, Bagaimana Nasib Uang Nasabah?
-
Tips Pilih Developer Rumah Terbaik 2025, Biar Tidak Menyesal di Kemudian Hari
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bakal Beri Subsidi Gaji untuk Pekerja Bergaji di Bawah Rp10 Juta!
-
Ekonom UI Kritik Rencana Suntikan Rp200 T ke Bank: Salah Sasaran, Masalahnya Lemahnya Permintaan
-
Promo Voucher Potongan Rp5.000 Alfamart: Stok Minyak Goreng Aman Sampai Akhir Bulan!
-
Sudah 5 Hari, 7 Pekerja Masih Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport