Suara.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB 3/2/2016), karena perdagangan teknis (technical trading) memberikan tekanan pada logam mulia, meskipun ekuitas AS melemah.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April, turun 0,8 dolar AS, atau 0,07 persen, menjadi menetap di 1.127,20 dolar as per ounce.
Perdagangan teknis memberikan tekanan pada logam mulia karena kenaikan dalam beberapa minggu akibat jatuhnya ekuitas AS mendorong logam mulia ke posisi puncak hingga mencapai tingkat dukungan (support level).
Namun, emas dicegah dari penurunan lebih jauh dan bertahan dalam rentang perdagangan yang sangat sempit, karena indeks Dow Jones Industrial Average AS turun.
Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, turun 0,2 persen menjadi 98,85 pada pukul 18.00 GMT. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah.
Logam mulia berada di bawah tekanan lebih lanjut ketika laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada Selasa menunjukkan penjualan kendaraan bermotor di Amerika Serikat pada tingkat 14,1 juta unit.
Analis mencatat bahwa angka penjualan ini lebih baik daripada yang diperkirakan, dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di sepanjang 2015.
Harga logam mulia diletakkan di bawah tekanan lagi karena pasar tetap belum pasti tentang kapan kenaikan suku bunga berikutnya. Pedagang berspekulasi bahwa, di awal, The Fed akan menaikkan suku 0,50 persen ke 0,75 persen selama pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) April.
Menurut alat Fedwatch CMEGroup, probabilitas tersirat saat ini untuk kenaikan suku bunga dari 0,50 persen ke 0,75 persen mencapai 14 persen untuk pertemuan Maret, dan 16 persen pada pertemuan April.
Para pedagang sedang menunggu rilis data ekonomi lainnya akhir pekan ini, ketika laporan ketenagakerjaan Automated Data Processing (ADP) akan dirilis pada Rabu dan laporan ketenagakerjaan Januari keluar pada Jumat, bersama dengan laporan perdagangan internasional.
Perak untuk pengiriman Maret turun 5,4 sen, atau 0,38 persen, menjadi ditutup pada 14,289 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 14,4 dolar AS, atau 1,65 persen, menjadi ditutup pada 855,70 dolar AS per ounce. (Antara)
Berita Terkait
-
Harga Emas Kompak Naik! Cek Rincian Terbaru Logam Mulia di Pegadaian Hari Ini
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Jadi Rp 2.380.000 per Gram, Jual atau Beli?
-
Harga Emas Pegadaian Hari Ini Turun: Galeri24 Pecah Rp2,3 Jutaan
-
Kenapa Emas Batangan Lebih Mahal dari Emas Perhiasan? Pahami sebelum Mulai Investasi
-
Emas Antam Turun Tipis Hari Ini, Cek Deretan Harganya
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
Terkini
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
Menkeu Purbaya Puji Bahlil: Cepat Ambil Keputusan, Saya Ikut
-
Pengusaha Kakao Lokal Minta Insentif ke Pemerintah, Suku Bunga Bisa Tembus 12%
-
7 Kontroversi Bandara Morowali: Diresmikan Jokowi, Punya 'Kedaulatan' Sendiri?
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
ESDM: Tahun Depan SPBU Swasta Bisa Impor BBM Sendiri Tanpa Bantuan Pertamina
-
Pemerintah Tak Perlu Buru-buru soal Tudingan Impor Beras Ilegal di Sabang
-
Dua Program Flagship Prabowo Bayangi Keseimbangan APBN 2026 dan Stabilitas Fiskal
-
10 Ide Jualan Pinggir Jalan Paling Laris dengan Modal Kecil
-
Kunci "3M" dari Bank Indonesia Agar Gen Z Jadi Miliarder Masa Depan