Suara.com - Dari sisi funding atau penghimpunan dana masyarakat atau lazim disebut Dana Pihak Ketiga (DPK), PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk tercatat mampu meraih pertumbuhan sebesar 7,1% dari Rp. 600,4 triliun di Tahun 2014 menjadi sebesar Rp 642,8 triliun di Tahun 2015.
"Pencapaian tersebut tidak terlepas dari dukungan kegiatan-kegiatan pemasaran yang telah dilakukan, pengembangan jaringan unit kerja maupun electronic channel dan pengembangan fitur produk simpanan," kata Direktur Utama BRI Asmawi Syam, di Jakarta, Rabu (3/2/2016).
Upaya peningkatan Current Account Saving Account (CASA) atau dana murah seperti giro, tabungan britama dan simpedes juga turut berpengaruh pada funding structure BRI. Hingga akhir tahun 2015 CASA BRI tumbuh sebesar 18,4% atau menjadi Rp. 380,6 trilun, dengan kontribusi terhadap DPK yang juga meningkat, dari 53,5% di akhir tahun 2014 menjadi 59,2%. Peningkatan rasio CASA tersebut tentunya memberikan efek positif yaitu penurunan Cost of Fund (COF) dari yang sebelumnya 4,4% di tahun 2014 menjadi 4,2% di tahun 2015.
Tak hanya itu, BRI juga berhasil mempertahankan posisi neraca yang solid dengan posisi likuiditas dan permodalan yang sehat serta rasio profitabilitas yang relatif stabil. Rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di level yang rendah, NPL netto tercatat sebesar 0,5% dan NPL gross sebesar 2,0% dengan NPL coverage ratio sebesar 151,1%.
Adapun rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) tercatat sebesar 86,9%, sementara rasio kecukupan modal (CAR) berada di level 20,6% pada akhir tahun 2015. Sedangkan Return on Asset (ROA) tercatat di level 4,2% serta Return on Equity (ROE) di level 29,9%.
Berita Terkait
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!
-
Jaringan Kuras Rekening Tidur Nasabah Rp204 M, 2 Pelaku Ternyata Terlibat Pembunuhan Kacab Bank!
-
Rp70 Miliar Terbongkar! Ini Isi Rekening 'Hantu' yang Jadi Motif Pembunuhan Sadis Kacab Bank
-
Komplotan Pembunuh Kacab Bank BUMN Incar Rekening Dormant Rp70 M: Polisi Buru Sosok S, Apa Perannya?
-
Berapa Gaji Ketua LPS? Purbaya Yudhi Sadewa Kaget Honor Jadi Menkeu Lebih Kecil
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa