Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk pada hari ini, Rabu (3/2/2016) mengumumkan kinerja keuangan (bank only) untuk periode yang berakhir pada tgl 31 Desember 2015, dengan perolehan laba bersih sebesar Rp. 25,2 triliun serta menghasilkan earning per share (EPS) sebesar Rp. 1.021,7.
Perolehan laba bersih tersebut ditopang peningkatan Interest Income atau Pendapatan Bunga yang mencapai Rp. 82,2 triliun atau tumbuh 13,5% dibanding akhir tahun 2014. Sedangkan sumber pendapatan lainnya berasal dari Pendapatan non bunga yang mencapai Rp. 14,2 triliun atau tumbuh sebesar 21,4% dari periode yang sama sebelumnya. "Sehingga total income atau total pendapatan yang diperoleh BRI mencapai Rp. 96,4 triliun atau meningkat sebanyak 14,6% yoy," kata Direktur Utama BRI Asmawi Syam di Jakarta, Rabu (3/2/2016).
Sementara itu dari sisi portofolio kredit, total kredit (outstanding loans) yang sudah disalurkan oleh Bank BRI hingga akhir tahun 2015 mencapai Rp 558,4 triliun, atau tumbuh sebesar 13,9%yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dimana kenaikan penyaluran kredit terjadi di semua segmen bisnis.
Kredit di segmen mikro yang menjadi core business BRI tumbuh sebesar 16,8% yoy menjadi Rp. 178,9 triliun, dengan jumlah nasabah yang meningkat menjadi 7,8 juta nasabah dari 7,3 juta nasabah secara year on year. Pertumbuhan kredit di segmen mikro tersebut salah satunya didorong dengan diluncurkannya kembali Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh Pemerintah RI pada pertengahan Agustus tahun 2015. Di mana sejak diluncurkan pada tgl 18 Agustus 2015, Bank BRI telah menyalurkan KUR (realisasi kumulatif) sebesar Rp. 16,2 triliun kepada lebih dari 920 ribu pelaku usaha yang tersebar secara merata di seluruh pelosok tanah air.
Untuk penyaluran kredit di segmen korporasi non Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tercatat tumbuh sebesar 31,5% yoy menjadi Rp. 75,1 triliun.
Kemudian untuk penyaluran kredit di segmen consumer tumbuh sebesar 9,8% yoy menjadi sebesar Rp. 88,5 triliun.
Sedangkan untuk segmen korporasi yang disalurkan kepada BUMN naik sebesar 9,6% yoy menjadi Rp. 81,2 triliun.
Dan yang terakhir untuk penyaluran kredit di segmen small commercial & medium meningkat sebesar 7,5% yoy menjadi Rp. 134,7 triliun.
Berita Terkait
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!
-
Jaringan Kuras Rekening Tidur Nasabah Rp204 M, 2 Pelaku Ternyata Terlibat Pembunuhan Kacab Bank!
-
Rp70 Miliar Terbongkar! Ini Isi Rekening 'Hantu' yang Jadi Motif Pembunuhan Sadis Kacab Bank
-
Komplotan Pembunuh Kacab Bank BUMN Incar Rekening Dormant Rp70 M: Polisi Buru Sosok S, Apa Perannya?
-
Laba BSI Tumbuh Tinggi, Dua Bisnis Ini Jadi Kontributor Utama
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa