Suara.com - Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Juda Agung menilai pengendalian harga bahan pangan (volatile food) merupakan kunci untuk menjaga inflasi stabil dan sesuai yang ditargetkan.
Bank sentral sendiri menargetkan pada tahun ini dan tahun depan inflasi mencapai 3-5 persen, sementara untuk 2018 target inflasi mencapai 2,5-4,5 persen.
"Volatile food ini menjadi kunci dalam upaya kita mencapai inflasi mengarah ke 3,5 persen plus minus satu persen di 2018. Ini penting untuk jadi fokus TPI (tim pengendali inflasi) baik di pusat maupun daerah," ujar Juda saat media briefing di Kantor Pusat BI, Jakarta, Selasa (9/2/2016).
Juda menuturkan, dari sisi inflasi inti (core inflation), perkembangannya dalam sepuluh tahun terakhir mengarah ke angka 4 persen. Saat ini yang menjadi faktor penggerak gejolak harga yakni harga yang ditetapkan pemerintah (administered price) dan bahan pangan (volatile food).
"Administered prices sudah di-reform oleh pemerintah, faktor tekanan dari ini sudah mulai berkurang. Nah, volatile food ini kuncinya," kata Juda.
Menurut Juda, kontribusi volatile food sepanjang tahun lalu mencapai 4,2 persen dan angka tersebut dinilai sudah cukup bagus. Inflasi sepanjang tahun lalu secara keseluruhan mencapai 3,35 persen.
Bank Indonesia dan Pemerintah sendiri berencana menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) untuk membahas permasalahan logistik dan kedaulatan pangan nasional pada Jumat, 12 Februari 2016 di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pembahasan diharapkan menghasilkan komitmen dan langkah-langkah yang dapat memberi solusi bagi permasalahan daya dukung logistik yang belum memadai dan kapasitas produksi pangan yang terbatas, baik di NTT maupun tingkat nasional.
"Beda dengan dulu, sekarang inflasi bukan hanya urusan BI saja. Pemda-pemda sudah sangat 'aware' (peduli) dengan inflasi," ujar Juda.
Terkait dengan inflasi Februari, lanjut Juda, berdasarkan survei pemantauan harga (SPH) oleh BI, hingga minggu pertama masih mengalami deflasi.
"Seminggu minus 0,14 persen. Lebih banyak didorong volatile food yang sudah mulai turun," kata Juda.
Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Januari 2016 terjadi inflasi sebesar 0,51 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 123,62. Dari 82 kota IHK, 75 kota mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga 1,82 persen dengan IHK 125,64 dan terendah terjadi di Padang 0,02 persen dengan IHK 127,12. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Gorontalo 0,58 persen dengan IHK 119,52 dan terendah terjadi di Tanjung Pandan 0,02 persen dengan IHK 127,91.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 2,20 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,51 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,53 persen; kelompok sandang 0,26 persen; kelompok kesehatan 0,36 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,15 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 1,11 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender Januari 2016 sebesar 0,51 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2016 terhadap Januari 2015) sebesar 4,14 persen. (Antara)
Berita Terkait
-
Bank Indonesia: Ekspor Kopi Indonesia Laris di Afrika hingga Amerika
-
Penjualan Eceran Diprediksi Melejit di November 2025, Apa Pemicunya?
-
Survei BI: Indeksi Keyakinan Konsumen Meningkat, Prospek Ekonomi Cerah?
-
Bank Indonesia Pastikan Indonesia Bisa Hadapi Ombak Ekonomi Global yang Belum Mereda
-
Kewajiban Neto Indonesia Meroket di Kuartal III 2025, Apa Dampaknya Bagi Ekonomi?
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Pindar dan Rentenir Bikin Ketar-ketir, Mengapa Masih Digemari Masyarakat?
-
Program MBG Jadi Contoh Reformasi Cepat, Airlangga Pamerkan ke OECD
-
Bantuan Logistik Rp600 Juta Mengalir ke Wilayah Terdampak Banjir di Sumatra
-
Kisah Muhammad Yusuf, AgenBRILink Sebatik yang Permudah Akses Keuangan Masyarakat Perbatasan
-
Meski Ada Israel, Airlangga Ngotot Indonesia Tetap Masuk Keanggotaan OECD
-
Harga Minyak Menguat Lagi: AS Bersiap Tambah Pencegatan Kapal Tanker Venezuela
-
Cara Mendapatkan Promo Shopee 12.12, Trik Jitu Biar Gak Kehabisan Diskon
-
Harga Tiket Pesawat Meroket Meski Pemerintah Bilang Ada Diskon Nataru, Apa yang Terjadi?
-
Progres Pemulihan Listrik Pasca-Bencana: Aceh 33 Persen
-
OJK Proses Izin Dua Calon Lembaga Bursa Aset Kripto, Siapa Saja?