Suara.com - Pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Revrisond Baswir mengakui rendahnya serapan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari Pemerintah atau lazim disebut KPR Subsidi. Ini akibat harga rumah subdisi banyak yang menjadi mahal karena diserobot para spekulan.
"Kita akui serapan KPR Subsidi kecil dibanding total KPR. Itu karena harga jual rumah bersubsidi yang menjadi tinggi karena justru banyak dibeli oleh para spekulan," kata Revrisond saat dihubungi Suara.com, Senin (15/2/2016).
Menurutnya, kondisi ini terjadi karena banyak pengembang perumahan (developer) di Indonesia tidak memperhatikan keakuratan data konsumen calon pembeli rumah bersubsidi. "Bagi banyak developer, yang penting bagaimana rumah yang mereka bangun dan mereka jual cepat laku," ujar pria yang juga menjabat sebagai Komisaris Bank Negara Indonesia (BNI) tersebut.
Akibatnya adalah rumah murah bersubsidi yang seharusnya diperuntukkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) justru banyak dibeli oleh para investor rumah atau spekulan. "Rumah itu lantas mereka jual lagi kepada masyarakat yang berminat. Sehingga harganya ketika sampai kepada calon konsumen yang betul-betul tergolong MBR, harganya sudah menjadi mahal," tutup Revrisond.
Mengacu data Survey Harga Properti Residensial Kuartal IV 2015 yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI), total KPR yang dikucurkan di Kuartal IV 2015 mencapai Rp21,14 triliun. Dari jumlah tersebut, KPR subsidi hanyalah mencapai Rp487 miliar atau 2,30 persen. Sementara pencairan KPR Subsidi sepanjang tahun 2015 mencapai Rp6,06 triliun, lebih tinggi dari target dalam APBN 2015 yang mencapai Rp5,10 triliun.
Sementara total KPR dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) sepanjang tahun 2015 mencapai Rp337,38 triliun atau tumbuh 1,17 persen dibanding Kuartal III 2015. Dari total KPR yang dikucurkan perbankan sejak Januadi-Desember 2015, hanya 8,17 persen KPR subsidi yang dipergunakan oleh para MBR untuk membeli rumah.
Berita Terkait
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Kuota KPR Subsidi Bertambah, BTN Targetkan Kredit Tumbuh 9 Persen
-
Bunga KPR BTN Turun Ikut Acuan BI
-
Mau Kredit Rumah? Kenali Dulu Jenis-Jenis KPR dan Kelebihannya
-
5 Lokasi Rumah Murah di Cileungsi Harga Mulai 130 Juta, Cocok untuk Milenial Gaji UMR
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Cadangan Migas Baru Ditemukan di Muara Enim
-
Bandara Supadio Mulai Layani Penerbangan Internasional
-
Kemendag Ultimatum Gold's Gym, Harus Ganti Rugi Anggota Usai Penutupan Gerai Mendadak
-
Menkeu Purbaya Resmi Guyur Dana Jumbo Rp 200 Triliun ke Perbankan
-
Pabrik Baja di Surabaya Tumbang Imbas Gempuran Produk Impor
-
Emas Antam Kembali Mahal, Harganya Rp 2.095.000 per Gram
-
IHSG Loyo Sepekan, Asing Bawa Kabur Rp 31,59 Miliar
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara