Suara.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Kamis (Jumat pagi WIB 19/2/2016), karena pasar ekuitas AS jatuh lagi meskipun data pengangguran positif.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 14,9 dolar AS atau 1,23 persen, menjadi menetap di 1.226,30 dolar AS per ounce.
Dow Jones Industrial Average AS turun delapan poin atau 0,05 persen, karena perdagangan teknis memberikan tekanan pada ekuitas-ekuitas AS.
Kemunduran di pasar saham AS akan meredam selera risiko (risk appetite) investor dan mendorong mereka menuju aset-aset "safe-haven", termasuk emas, dan sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan, analis mencatat.
Juga pada Kamis, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan klaim pengangguran awal turun 7.000 menjadi 262.000 pada pekan yang berakhir pada 13 Februari. Angka yang lebih baik dari perkiraan menempatkan emas di bawah tekanan.
Emas mendapat dukungan ketika laporan yang dirilis oleh Federal Reserve AS cabang Philadelphia menunjukkan pelemahan di sektor manufaktur pabrik. Analis mengatakan bahwa indeks kondisi bisnis secara umum turun menjadi negatif 2,8 yang merupakan tren penurunan lanjutan.
Pesanan baru, yang dibacakan pada negatif 5,3, dan pesanan tidak terpenuhi di negatif 12,7, keduanya lebih buruk dari perkiraan, kata para analis.
Harga energi bertahan stabil pada Kamis setelah Iran mengisyaratkan bahwa ia akan menyambut pembekuan produksi minyak. Berita itu telah menopang pasar ketika sektor energi AS telah menyeret pasar ekuitas AS baru-baru ini.
Logam mulia dicegah dari kenaikan lebih lanjut karena indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, naik 0,08 persen menjadi 96,94 pada pukul 18.30 GMT.
Perak untuk pengiriman Maret bertambah 5,5 sen atau 0,36 persen, menjadi 15,432 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 4,1 dolar AS, atau 0,43 persen, menjadi 945,60 dolar AS per ounce. (Antara)
Berita Terkait
-
Harga Emas Dunia Cetak Rekor, Diprediksi Masih Terus Meroket dalam Waktu Dekat
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Cek Deretan Harganya Hari Ini
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Apa Itu XAUUSD dan Pengaruhnya Terhadap Harga Emas
-
Tak Bosan Pecah Rekor, Harga Emas Antam Tembus Rp 2.284.000 per Gram Hari Ini
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Perencanaan dan e-RDKK yang Tepat Jadi Kunci Optimalisasi Penyerapan Pupuk Subsidi di Aceh
-
RI Resmi Punya Pembangkit Listrik Paling Canggih Se-Asia Tenggara
-
Bahlil: Permen Minerba akan Prioritaskan UMKM dan Koperasi Lokal, Bukan dari Jakarta
-
Purbaya Minta Tak Perlu Ada Wamenkeu Baru: Dari Pada Saya Pusing
-
Dirut BSI Tunggu Menkeu Purbaya untuk Jelaskan Penyerapan Dana Titipan Pemerintah
-
Investasi Makin Mudah, BNI Tawarkan ORI028 Lewat wondr by BNI
-
Atasi Konflik Tambang, Menkop Usul IUP Timah Dikelola Koperasi Merah Putih
-
Pembiayaan Iklim Jadi Tantangan, Indonesia Butuh USD 28 Miliar untuk Transisi Hijau
-
Pertamina Pastikan Pertalite Tidak Mengandung Etanol
-
Kandungan Etanol di BBM Pertamina Bikin Heboh, Ternyata Sudah jadi Tren Global